dipastikan Dia lah pelindung terbaikku!!
Duhai Engkau yang menyentakku dengan sebuah RASA pada sahabat terbaikku (baca: hati)
Duhai Engkau yang menegurku dengan meletakkan kesalahan yang sama kepada mereka di sekitarku
Duhai Engkau yang melindungiku dengan sebuah RASA malu sehingga tak kulakukan maksiat itu lebih jauh lagi.
Duhai Engkau Pemilikku & tak ada lagi tempatku menyembah selain Engkau.
Duhai Engkau yang menyapa ku mesra 'Hai hamba-hambaKu'
Muhasabah di waktu Zuhur @Mesjid Sukajadi
Aku menangis di sholat zuhurMu, aku menangis ya Robb. Engkau menyaksikannya bukan? Bukan karna materi yang disampaikan tadi, karena materi itu tentang sebuah semangat bukan kata-kata muhasabah. Harusnya aku malah lebih bersemangat bukan menangis. Lalu mengapa air mata itu tumpah di takbir pertama? Ada apa denganku? Hingga selesai sholatpun di sujud terakhirku cukup lama, aku menangis ya Robb. Pada saat do'a itu tiba, segala maksiat yang pernah ku perbuat mulai melintasi otakku, kesalahan-kesalahan itu mulai mencambuk hatiku. Aku tak bisa berkata, aku malu jika harus menangis keras & aku tak bisa berlama-lama dalam do'aku karna setelah sholat ada agenda pertemuan mentor. Mereka menungguku di luar sana, kuakhiri dgn dua rakaat sholat sunah lalu duduk memebuhi undangan agenda itu.
Disana aku hanya terdiam, tak biasanya begitu, tapi entahlah aku tidak tahu perasaan apa ini.
Agenda selesai dan aku pulang, kebetulan hari ini aku sendirian, karna saudariku mempunyai agenda ditempat berbeda yang tidak bisa ditinggalkan, sehingga aku pun pulang dgn motor sendiri. Disinilah puncaknya, seolah dari tadi air mata itu tertahan karna malu, sekarang mereka berloba-lomba untuk membasahi pipiku. Aku menangis, ya aku menangis. Aku menangis, teringat olehku semua kesalahanku hingga diantarkan & diberikanNya pada sebuah hidayah, pada sebuah rahmat. Rahmat & cinta semesta yang kurasakan begitu indah di sebuah hati.
Manisnya iman, indahnya ukhuwah, keteguhan hati. Aku tiba-tiba takut, aku takut aku takut jika indahnya iman ini tak kutemui ketika Dia memanggilku kelak. Aku takut, aku takut meninggal dalam maksiat, aku takut. Aku takut, ketika dipikiran ini terbesit sebuah cinta dunia yang tak pantas bertengger di otakku, aku takut. Aku takut Dia meninggalkanku hanya karna aku lalai dalam sebuah kata, lalai dalam sebuah rasa. Hatiku menjerit. Aku takut, saat kelak Rasullku tak mengenaliku. Aku takut, Dia kecewa setelah semua yang terbaik diberikanNya padaku lalu aku membalasnya dengan khianat. aku takut ya Robb, takut Kau tinggalkan dengan kecintaan dunia.
Aku sadar, tak selamanya indahMu terukir sempurna di hatiku. Aku sadar rinduku padaMu terkadang ku abaikan hanya karna dunia seisinya. Maka ya Robb, tegurlah aku, sadarkan aku. Jangan Kau cabut hidayah ini ya Robb, karna aku takkan sanggup hidup tanpa cintaMu. Hantarkan aku kejalan terbaik, giring aku agar terus berada di dalam peta cintaMu. Matikan aku dalam keadaan khusnul khatimah & persiapan yang matang ketika berhadapan denganMu & bertemu dgn RasulMu, aamiin.
*Hamba dhaif yang senantiasa rendah dihadapanMu, yang tak mampu hidup tanpa cintaMu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar