Senin, 31 Desember 2012

Target Umum Untuk Tahun 2013

Bismillah...

Hidup itu butuh target, hari ini 1 January 2013 tepat 3 tahun berada di jalan ini. Jalan yang semoga Allah Ridhoi, aamiin..
Baiklah, cekidot!
  1. Aplikasikan Al-Qur'an dan Sunnah, tak hanya menghafal
  2. Lulus Tepat Waktu dengan nilai terbaik dan diridhoiNya
  3. Launching Cita-Cita yang tertunda :) /Juny 2013
  4. Mulai mengarahkan kegiatan Daniel dan Sakti dengan hal-hal yang manfaat/ mulai tegas
  5. Tentang mama dan papa
  6. Mulai meninggalkan hal-hal yang sia-sia dan melalaikan contoh: nonton korea, nonton di bioskop, facebook dan twitter, WA yang berlebihan.
  7. Mulai menulis hal-hal yang bermanfaat lagi
  8. Naik Gunung Papadayan (untuk tahun ini)
  9. Anti tidur ba'da subuh dan ba'da ashar
  10. Banyak belajar pengetahuan umum, dan mendalami spesialisasi ilmu
  11. Menjadi pengajar yang manfaat dunia akhirat
  12. Mulai mengabaikan orang-orang yang melalaikan, baik dari lisannya atau sikapnya
  13. Tak terlena oleh pujian pun tak terhina oleh cacian, menancapkan dalam dada bahwa satu-satunya sumber keburukan yang menimpa adalah dari keburukan yang dilakukan diri sendiri dengan kata lain tak menyalahkan siapapun dan apapun, mengoreksi diri dahulu sebelum mengoreksi sekitar
  14. Menikah
  15. Membayar target amanah yang tertunda satu periode ini
  16. Perbaikan dan berbenah niat selalu!

Jumat, 28 Desember 2012

Antara aku dan Allah

Bismillah..

dan bila.. aku berdiri...
tegak sampai hari ini, bukan karena kuat dan hebatku
semua karena Allah.. smwa karena Allah
tak mampu diriku dapat berdiri tegak.. trimakasih Allah..

dulu, aku bukanlah orang seperti ini.. menjadi calon pendidik, disekolahkan oleh instansi di kampus yang "kata mereka" keren ini. Dikelilingi oleh mereka yang "kata mereka" mencintaiku karena Allah. 

Banyak sudah suka dan duka yang kulalui, terlebih duka. Merantau tinggal di kota cyber tanpa kenal satu orangpun, keluarga tempat aku tinggal dikota itupun baru-baru saja aku kenal. Pura-pura tidak mengerti ketika dimanfaatkan padahal saat malam tiba menangis dalam diam. Bolak-balik sendirian, belajar sendirian karena dikota ini mereka cenderung berkelompok dengan teman2 SMA nya. Dikhianati dengan wajah manis didepan bahkan kadang terang-terangan. Tak berani mengadu dengan mama dan papa karena takut mereka khawatir. Kalau pulang kampung, slalu dibilang "kenapa jauh-jauh kuliah, ke "kota itu lagi" yang terkenal banyak orang nakalnya, kalo mau sukses ya sukses aja ngabisin uang orang tua aja kalo jauh-jauh gitu". Saat itu ya Robb, benar-benar tak ada yang kukenal selain Engkau. Menikmati ban bocor sendirian, mendorong tanpa bisa menelpon satu orangpun. Duduk di pojok mushola itu, menyelesaikan tugas-tugas tanpa siapapun. 

Cukup lama, saat mereka tidak tahu bahwa aku ada. Cukup lama saat mereka-mereka mulai hadir mengisi ruang-ruang kosong yang aku tempati. Cukup lama pula perkenalan diantara kami, hingga bisa menjadi lebih akrab. Cukup lama, cinta itu berkembang dan mengikat kami seperti saudara. Cukup lama saat hadirku tak pernah ditunggu, sehingga menjadi dirindu. Cukup lama.. Cukup lama, aku hanya bercerita padaMu dalam sujud tanpa siapapun yang tahu. Cukup lama, ketika mama dan papa tahu yang terjadi padaku sepanjang perjalanan "rantauku" kemudian mereka bersedih karena menyangka selama itu "baik-baik saja". Cukup lama mama dan papa hanya mendengar cerita seruku di kampus seolah tak ada halangan apapun. Cukup lama aku tegak sendiri menghadapi orang-orang jahat itu, tanpa ada yang membela. Ya, cukup lama. Cukup lama, saat hanya ada aku dan Engkau. Hanya kita ya Robb. 

Dan kemudian aku mengenal mereka, yang perduli padaku seperti saudara, seperti keluarga, mengisi ruang-ruang kosong. Lalu beberapa silih berganti, datang dan pergi. Namun, Engkau tak pernah pergi. Membersamaiku, mendengarkan cerita-ceritaku, lalu membuatku kembali tenang. 

Cukup lama aku mencari untuk mengerti, bahwa tak ada yang mampu menggantikanMu. bahkan cinta-cinta yang datang itu, tak lain adalah cintaMu dengan perantara mereka.  Maka ya Robb, jangan pernah tinggalkan aku, bahkan dengan maksiatku yang menggunung, bahkan dengan segala sifat burukku. Karena aku, akan mati tanpa cintaMu. Dan jika masanya tiba, panggil aku dalam keadaan terbaik. Khusnul Khatimah.

Begitu panjang perjalanan, untuk sebuah kesimpulan bahwa hanya Allah yang menginginkan terbaik untuk ku, sedang manusia hanya menginginkan hal yang paling baik dari diriku. Jika bukan karena Allah, aku bukan siapa-siapa. Jika bukan karena Allah, tak ada yang bisa menjaga.

Meski cerita ini hanya sebagian kecil dari sebuah perjalanan panjangku, masih banyak hadirMu dalam tiap detik dan hembusan nafas. Namun, smoga bisa menjadi pengingat slalu untukku. Saat tak ada satupun yang memberi arti, maka ada Engkau, saat tak ada satupun yang membela, cukuplah Engkau. Saat semua orang memandang dengan mata menghina dan meremehkan cukuplah Engkau yang menatap dan mempercayai hal terbaik dalam diriku. 

Allah, aku ini ciptaanMu, aku ini hambaMu. Semua yang kau beri ini tak berharga jika aku tak mampu bersyukur dan mengambil hikmah. Berilah hati yang jernih untuk mengerti. aamiin

Jangan gantungkan hatiku pada selainMu....
Selain itu aku akhirnya mengerti, ada atau tidaknya segala hal yang terlihat "keberuntungan" tak ada hubungannya dengan "baik atau buruk" nya takdirmu. Melainkan, caraku menyikapinya. Sama seperti ujian di kampus, yang bahaya itu bukan soal ujiannya tapi jawaban kita. Artinya, tergantung pada sikap kita! Fight!

Kamis, 27 Desember 2012

Cara menyampaikan yang "efektif"

Sambil Rendering, nulis dulu aah.. Smoga ujian hari ini aman ya Allah, aamiin.

Ingat-ingat cerita dulu...

Tiba-tiba dia sms yang "menyakitkan" saat aku bilang "aku kan sabar". Lanjut ditanya dia lagi "kenapa gk dibales?". Lalu aku menunggu cukup lama, antara kaget dan marah campur bingung, apa yang harus dibalas. Benar-benar tak terpikirkan apa maksudnya. Lalu setelah waktu lumayan lama aku membalasnya "iya gkpp :)". Hmmm, "berapa banyak waktu yang dihabiskan untuk menjawab sms sedikit itu? kalo tiba-tiba saya sms kayak gtu, marah gtu apa yang tikha pikirkan" balesnya lagi. "wew" aku bingung. "maksudnya?" ku balas lagi smsnya. "Pelajari sendiri maksudnya, cukup itu aja dulu. Gk perlu banyak-banyak belajarnya, oke :)" akhir dari smsnya.

Aku berpikir cukup lama, tentang sms gk jelas itu. Tapi, tiba-tiba kepikiran. Apakah itu kalimat lain dari kata singkat "Tikha tuh gak sabar dan belajarlah untuk sabar dengan tempo waktu yang sesingkat-singkatnya jangan lama selama membalas sms itu" *gubrakk..

Itulah dia, memang setiap orang slalu punya cara menyampaikan pelajaran pada objek yang diajarnya. Dan cara dia, tak menyakiti namun mengena. Meski ku akui ia tak luput dari kekurangan. Tapi sekali lagi, cara-cara itu aku harus belajar banyak darinya.


Rabu, 26 Desember 2012

Mengapa harus 1 juz/hari #alarm!

Oleh:

Al-Ustadz Al-Hafidz Abdul Aziz Abdur Rauf, Lc.


“Hendaklah Anda memiliki wirid harian membaca al-Qur’an minimal satu juz setiap hari, dan berusahalah sungguh-sungguh agar jangan sampai mengkhatamkan al-Qur’an melewati satu bulan.”
(Hasan al-Banna dalam Majmuatur Rasail –risalah pergerakan- )

Saudaraku, sadarkah kita bahwa al-Qur’an diturunkan oleh Allah kepada
manusia agar menjadi sumber tazwid (pembekalan) bagi peningkatan ruhiy
(spiritualitas), fikri (pemikiran) serta minhaji (metodologi da’wah) ?
Sehingga jika sehari saja kita jauh dari al-Qur’an, berarti terputuslah dalam diri kita proses tazwid tersebut? Sadarkah kita bahwa yang akan terjadi adalah proses tazwid dari selain wahyu Allah; baik itu dari televisi koran, majalah, maupun yang lainnya yang sesungguhnya akan menyebabkan ruh yang ringkih dan keyakinan yang melemah terhadap fikroh dan minhaj ?

Padahal tiga unsur ini sesungguhnya menjadi sumber energi untuk berdakwah dan berharokah. Sehingga melemahlah semangat beramal saleh dan hadir dalam halaqoh, padahal halaqoh merupakan pertemuan untuk komitmen beramal saleh.
Dapat dibayangkan bagaimana jadinya kalau proses tazwid itu telah terputus
sepekan, dua pekan, bahkan berbulan-bulan. Semoga Allah menjaga kita dari
sikap menjadikan al-Qur’an sebagai sesuatu yang mahjuran (ditinggalkan).

وَقَالَ الرَّسُولُ يَا رَبِّ إِنَّ قَوْمِي اتَّخَذُوا هَذَا الْقُرْآنَ
مَهْجُورً
Berkatalah Rasul: “Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al Qur’an ini suatu yang ditinggalkan “. (Q.S. Al-Furqan ayat 30)

Sesungguhnya ibadah tilawah satu juz ini sudah tertuntut kepada manusia
sejak dia menjadi seorang muslim. Oleh karena itu, cukup banyak orang-orang
yang tanpa tarbiyah atau halaqoh, namun memiliki komitmen tilawah satu juz setiap hari, sehingga setahun khatam 12 kali (bahkan lebih, karena saat bulan Ramadhan dapat khatam lebih dari sekali).

Lalu, bagaimana dengan kita, ashhabul (aktifis) harokah wad da’wah ?
Sudahkah keislaman kita membentuk kesadaran iltizam (komitmen) dengan
ibadah ini ? Ketika kita melalaikannya, dapat diyakini bahwa kendalanya
adalah dha’ful himmah (lemah dan kurangnya kemauan), bukan karena tidak mampu melafalkan ayat-ayat al-Qur’an seperti anggapan kita selama ini.
Yang harus dibentuk dalam hal ini bukanlah hanya sebatas mampu membaca, namun lebih dari itu, bagaimana membentuk kemampuan ini menjadi sebuah moralitas ta’abbud (penghambaan) kepada Allah, sehingga hal ini menjadi sebuah proses tazwid yang berkesinambungan sesuai dengan jauhnya perjalanan da’wah ini !

Dari sini kita menjadi faham, bahwa ternyata tarbiyah adalah sebuah proses
perjalanan yang beribu-ribu mil jauhnya. Entah berapa langkah yang sudah kita lakukan.
Semoga belum mampunya kita dalam beriltizam dengan ibadah ini adalah karena masih sedikitnya jarak yang kita tempuh. Jadi yakinlah, selama kita komitmen dengan proses tarbiyah, dengan seizin Allah kita akan sampai kepada kemampuan ibadah ini.
Dan sekali-kali janganlah kita menutupi ketidak mampuan kita terhadap ibadah ini dengan berlindung di bawah waswas syaithan dengan bahasa sibuk, tidak sempat, acara terlalu padat dan lain sebagainya.

Sadarilah bahwa kesibukan kita pasti akan berlangsung sepanjang hidup kita.
Apakah berarti sepanjang hidup kita, kita tidak melakukan ibadah ini hanya
karena kesibukan yang tak pernah berakhir ?

Kita harus berfikir serius terhadap tilawah satu juz ini, karena ia
merupakan mentalitas ‘ubudiyah (penghambaan), disiplin dan menambah tsaqofah. Apalagi ketika kita sudah memiliki kesadaran untuk membangun Islam di muka bumi ini, maka kita harus menjadi batu bata yang kuat dalam bangunan ini. Al Ustadz Asy Syahid Hasan Al-Banna Rahimahullah begitu yakinnya dengan sisi ini, sehingga beliau menjadikan kemampuan membaca al-Qur’an satu juz ini sebagai syarat pertama bagi seseorang yang berkeinginan membangun masyarakat Islam.

Dalam nasihatnya beliau mengatakan, “Wahai saudaraku yang jujur dengan
janjinya, sesungguhnya imanmu dengan bai’at (perjanjian) ini mengharuskanmu melaksanakan kewajiban-kewajiban ini agar kamu menjadi batu bata yang kuat,
(untuk itu) : “Hendaklah Anda memiliki wirid harian membaca al-Qur’an
minimal satu juz setiap hari, dan berusahalah sungguh-sungguh agar jangan sampai mengkhatamkan al-Qur’an melewati satu bulan.”

Sebagaimana kita saat melakukan hijrah dari kehidupan Jahiliyyah kepada
kehidupan Islamiyah harus banyak menelan pil pahit selama proses tarbiyah, maka jika kita sudah ber’azam (bertekad) untuk meningkat kepada kehidupan yang ta’abbudi (penuh nilai ibadah), maka kita harus kembali menelan banyak pil pahit tersebut.
Kita harus sadar bahwa usia dakwah yang semakin dewasa, penyebarannya yang semakin meluas dan tantangannya yang semakin variatif sangat membutuhkan manusia-manusia yang Labinatan Qowiyyatan (laksana batu bata yang kuat). Dan hal tersebut kuncinya terdapat di dalam interaksi dengan al-Qur’an !

Sebuah proses tarbiyah yang semakin matang, dengan indikasi hati dan jiwa
yang semakin bersih, secara otomatis akan menjadikan kebutuhan terhadap
al-Qur’an mengalami proses peningkatan. Sejarah mencatat bahwa para sahabat dan salafusshalih ketika mendengar Rasulullah SAW bersabda, bacalah al-Qur’an dalam satu bulan”,
 maka begitu banyak yang menyikapinya sebagai sesuatu yang minimal.”

Bayangkan dengan diri kita yang sering menganggap tilawah satu juz itu
sebagai sesuatu yang maksimal ! Maka tugas yang sangat minimal inipun
sangat sering terkurangi, bahkan tidak teramalkan dengan baik. Bagaimana
mungkin kita dapat mengulang kesuksesan para sahabat dalam membangun Islam ini, jika kita tidak melakukan apa yang telah mereka lakukan (walaupun kita sadar bahwa ibadah satu juz ini bukan satu-satunya usaha di dalam berdakwah) ?

Sebutlah Utsman Ibn Affan, Abdullah Ibn Amr Ibn Ash, Abu Hanifah dan Imam Asy-Syafi’i Radiyallahu Anhum.
Mereka adalah contoh orang-orang yang terbiasa menyelesaikan bacaan al-Qur’annya dalam waktu tiga hari sampai satu pekan.
Karena bagi mereka khatam sebulan terlalu lama untuk bertemu dengan ayat-ayat Allah.
Jadi, jika seseorang rutin setiap bula  khatam, berarti hanya sekali dalam sebulan ia bertemu dengan surat Maryam, misalnya.
Dapat kita bayangkan seandainya kita berlama-lama dalam mengkhatamkan
al-Qur’an. Berarti kita akan sangat jarang bertemu dengan setiap surat dari al-Qur’an !

Kalau saja tarbiyyah qur’aniyyah kita telah matang, kita akan dapat
merasakan bahwa sentuhan tarbawi (pendidikan) surat al-Baqarah berbeda
dengan surat Ali Imran. Begitu juga beda antara an-Nisaa, al-Maidah dengan surat yang lainnya. Sehingga ketika seseorang sedang membaca an-Nisaa, pasti dia akan merindukan al-Maidah. Inilah suasana tarbiyyah yang belum kita miliki yang harus dengan serius kita bangun dalam diri kita. Kita
harus waspada, jangan sampai hidup ini berakhir dengan kondisi kita
melalaikan ibadah tilawah satu juz. Sehingga hidup berakhir dengan kenangan penyesalan.
Padahal sesungguhnya kita mampu kalau saja kita mau menambah sedikit saja mujahadah (kesungguhan) dalam tarbiyyah ini.

Kiat Mujahadah dalam Bertilawah Satu Juz
1. Berusahalah melancarkan tilawah jika Anda termasuk orang yang belum
lancar bertilawah, karena ukuran normal tilawah satu juz adalah 30 – 40
menit. Jika lebih dari itu, Anda harus lebih giat berusaha melancarkan
bacaan. Jika melihat durasi waktu di atas, sangat logis untuk melakukan
tilawah satu juz setiap hari dari waktu dua puluh empat jam yang kita
miliki. Masalahnya, bagaima kita dapat membangun kemauan untuk 40 menit
bersama Allah, sementara kita sudah terbiasa 40 menit atau lebih bersama
televisi, ngobrol dengan teman dan lain sebagainya.

2. Aturlah dalam satu halaqah, kesepakatan bersama menciptakan komitmen ibadah satu juz ini.
Misalnya, bagi anggota halaqah yang selama sepekan kurang dari tujuh juz, maka saat bubar halaqah ia tidak boleh pulang kecuali telah menyelesaikan sisa juz yang belum terbaca.
Kiat ini terbukti lebih baik daripada ‘iqob (hukuman) yang terkadang hilang ruh tarbawi nya dan tidak menghasilkan mujahadah yang berarti.

3. Lakukanlah qadha tilawah setiap kali program ini tidak berjalan !
Misalnya, carilah tempat-tempat yang kondusif untuk konsentrasi bertilawah.
Misalnya di masjid atau tempat yang bagi diri kita asing. Kondisi ini akan
menjadikan kita lebih sejenak untuk hidup dengan diri sendiri membangun
tarbiyyah qur’aniyyah di dalam diri kita.

4. Sering-seringlah mengadukan keinginan untuk dapat bertilawah satu juz sehari ini kepada Allah yang memiliki al-Qur’an ini.
Pengaduan kita kepada Allah yang sering, insya Allah menunjukkan kesungguhan kita dalam
melaksanakan ibadah ini. Disinilah akan datang pertolongan Allah yang akan
memudahkan pelaksanaan ibadah ini.

5. Perbanyaklah amal saleh, karena setiap amal saleh akan melahirkan energi baru untuk amal saleh berikutnya. Sebagaimana satu maksiat akan menghasilkan maksiat yang llain jika kita tidak segera bertaubat kepada
Allah.
Jika kita saat ini sering berbicara tentang ri’ayah maknawiyyah
(memperkaya jiwa), maka sesungguhnya pesan Imam Syahid ini adalah cara me- ri’ayah maknawiyyah yang paling efektif dan dapat kita lakukan kapan saja dan dimana saja. Ditinjau dari segi apapun, ibadah ini harus dilakukan.
Bagi yang yakin akan pahala Allah, maka tilawah al-Qur’an merupakan sumber pahala yang sangat besar. Bagi yang sedang berjihad, dimana dia membutuhkan tsabat (keteguhan hati), nashrullah (pertolongan Allah), istiqomah, sabar dan lain sebagainya, al-Qur’an tempat meraih semua ini.
Kita harus serius melihat kemampuan tarbawi dan ta’abbudi ini, agar kita tergugah untuk bangkit dari kelemahan ini.

Kendala yang Harus Diwaspadai
1. Perasaan menganggap sepele apabila sehari tidak membaca al-Qur’an, sehingga berdampak tidak ada keinginan untuk segera kembali kepada
al-Qur’an.

2. Lemahnya pemahaman mengenai keutamaan membaca al-Qur’an. Sehingga tidak termotivasi untuk mujahadah dalam istiqomah membaca al-Qur’an.

3. Tidak memiliki waktu wajib bersama al-Qur’an dan terbiasa membaca
al-Qur’an sesempatnya, sehingga ketika merasa tidak sempat ditinggalkannyalah al-Qur’an.

4. Lemahnya keinginan untuk memiliki kemampuan ibadah ini, sehingga tidak
pernah memohon kepada Allah agar dimudahkan tilawah al-Qur’an setiap hari.
Materi do’a hanya berputar-putar pada kebutuhan keduniaan saja.

5. Terbawa oleh lingkungan di sekelilingnya yang tidak memiliki perhatian terhadap ibadah al-Qur’an ini. Rasulullah bersabda, “Kualitas dien
seseorang sangat tergantung pada teman akrabnya.”

6. Tidak tertarik dengan majlis-majlis yang menghidupkan al-Qur’an. Padahal
menghidupkan majlis-majlis al-Qur’an adalah cara yang direkomendasikan
Rasulullah agar orang beriman memiliki gairah berinteraksi dengan al-Qur’an.

Akibat dari Tidak Serius Menjalankannya
1. Sedikitnya barokah dakwah atau amal jihadi kita, karena hal ini menjadi
indikasi lemahnya hubungan seorang jundi pada Allah. Sehingga boleh jadi
nampak berbagai macam produktivitas dakwah dan amal jihadi kita, namun
dikhawatirkan keberhasilan itu justru berdampak menjadi hal-hal yang tidak
diinginkan.

2. Kemungkinan yang lain, bahkan lebih besar, adalah tertundanya
pertolongan Allah SWT dalam amal jihadi ini. Kalau jihad salafusshalih saja
tertunda kemenangannya hanya karena meninggalkan sunnah bersiwak (menggosok
gigi), apalagi karena meninggalkan suatu amal yang bobotnya jauh lebih
besar dari itu ? Oleh karena itu, masalah berinteraksi dengan al-Quran
selalu disinggung dengan ayat-ayat jihad, seperti surat al-Anfaal dan
al-Qitaal..

3. Terjauhkannya sebuah asholah (keaslian/orisinalitas) dakwah. Sejak awal dakwah ini dikumandangkan, semangatnya adalah dakwah bil qur’an. Bagaimana mungkin kita mengumandangkan dakwah bil qur’an kalau interaksi kita dengan al-Qur’an sangat lemah ?
Bahkan sampai tak mencapai tingkat interaksi yang paling minim, sekedar
bertilawah satu juz saja ?

4. Terjauhkannya sebuah dakwah yang memiliki jawwul ‘ilmi (nuansa
keilmuan). Hakikat dakwah adalah meningkatkan kualitas keilmuan umat yang sumber utamanya dari al-Qur’an. Maka minimnya kita dengan pengetahuan ke al-Qur’an- an akan sangat berdampak pada lemahnya bobot ilmiyyah diniyyah
(keilmuan agama) kita. Dapat dibayangkan kalau saja setiap kader beriltizam dengan manhaj tarbiyyah yang sudah ada. Lebih khusus pada kader senior.
Pasti kita akan melihat potret harokah dakwah ini jauh lebih cantik dan
lebih ilmiyyah.

5. Terjauhkannya sebuah dakwah yang jauh dari asholatul manhaj. Bacalah
semua kitab yang menjelaskan manhaj dakwah ini. Khususnya kitab Majmu’atur rosail (diterjemahkan oleh Ustadz Anis Matta dalam bahasa Indonesia dengan judul “Risalah Pergerakan”)
Anda akan dapatkan begitu kental dakwah ini memberi perhatian terhadap interaksi dengan al Qur’an. Tidakkah kita malu
ber-intima’ (menyandarkan diri) pada dakwatul ikhwah, namun kondisi kita
jauh dari manhaj-nya ?

Semoga kita tergugah dengan tulisan ini, agar kita lebih serius lagi
melaksanakan poin pertama daripada wajibatul akh (kewajiban aktifis muslim) ini.

Jumat, 21 Desember 2012

Hari ibu..

Pagi-pagi nelpon mama: "mama, selamat hari ibu yaa, selamanyya :) "kataku, agak merasa bersalah waktu yang ngangkat telponnya papa, eh malah nyari mama. Tapi semoga papa paham >.<

ada hal yang cukup nyengir waktu nelpon mama "ooh, ini hari ibu ya? mama aja gk tau, tapi kok hari ibu mama gk dikasih hadiah, malah tikha yang mama kasih ongkos pulang?" canda si mama. "itukan karena hadiahnya aku ma" jawabku :p

tapi berkali-kali dia menyebutkan "kan mama udah dikasih hadiah ya sama tikha?" hadiah cincin yang pernah aku berikan menjelang miladnya oktober kmarin. Biasanya aku memberinya, baju atau jam tangan. Tapi menjelang milad kemarin, aku hemat pol-polan untuk memberi dia sebuah cincin, murah sih "pokoknya yang "gram" nya paling kecil >.<" kataku pada pedagang perhiasan itu. Sangking takut uangnya kurang, hehe. Alhamdulillah, meski tak seberapa mama seneng banget nerimanya :).

Papa juga suka dikasih hadiah kok, tapi malah diomelin "cukup buat tikha aja, gk usah mikirin papa". Emang laki tuh beda sama wanita. hehe, tapi meski hari ini "katanya" hari ibu. Aku juga sayang papa kok :) #eaaaa

Oya, hari ibu kali ini special karena aku dapet ucapan selamat hari ibu juga.. "Selamat hari ibu untuk calon ibu" begitu bunyi smsnya.. Hehe ada-ada saja :)


*smangat belajar karena Allah! smangat dan slalu bahagia menyambut harinya! Keep fight! :)



Surprise #eaaa

Mata aku pusing, perut aku mual.. 3 hari mantengin layar laptop ngejer target deadline tugas besar.. Meski hasilnya tak sesuai harapan, tapi aku bahagia karena telah berusaha maksimal!! #eaaa

Dalam kondisi seperti ini, dibuat penasaran dengan pernyataan dua orang yang "katanya" kalau aku segera menyelesaikan kuliahku dengan cepat akan ada surprise. Emangnya aku anak kecil di iming-iming pake surprise segala #eaa

Penasaran, nanya ampe capek gak dikasih tau juga surprisenya apa #haduh!

Mereka-mereka itu slalu diberi Allah cara membuatku jadi #eaaa :)

Meskipun demikian, bandung tempat mencari ilmu yang sayang untuk dilewatkan. Maka, bersabarlah, ada masanya aku kembali hehe :)

Kamis, 20 Desember 2012

yang kumau hanya ridhoMu

Ditengah dunia yang tak lagi dipenuhi kejujuran ini, aku tetap ingin berusaha jadi hambaMu yang jujur. Meski tak jarang hamba terseret dalam ketidak jujuran namun satu kali hasilnya bagus tapi tak jujur sakitnya lama. Tapi berkali-kali hasilnya buruk, tapi jujur, menjadi berarti kedepannya. Itulah yang mungkin disebut RidhoMu.

Mungkin aku tak sepintar mereka, mungkin aku tak sejenius mereka, namun kelak ketika aku menjadi pengajar, menjadi ibu dari anak-anakku, menjadi teman dari sahabat-sahabatku ijinkan aku membawa pesan kejujuran, ijinkan aku membawa nilai-nilaiMu ditiap langkah. Seperti yang slalu dikatakan papaku, "jujurlah nak, dengan itu kau akan sukses"

Kelak, meskipun pemberianku dimata makhlukMu tak sempurna semoga dihadapanMu bernilai ibadah dan penambah rasa cinta.

Allah bukannya aku tak mempercayai makhlukMu, bukan pula ekspresi sinis yang aku tunjukan, tapi, setiap hari aku melihat kelemahan pada diri mereka, bersamaan itu kulihat pula kelemahanku. Dunia ini,benar-benar panggung sandiwara, jika hakikat penciptaan tak dihujamkan dalam dada, bisa mati hati ini karena ulah dunia.

Ingin kuingat slalu, masalah terbesar didunia ini adalah kebencianMu. Asal Engkau cinta, asal Engkau ridho.. Ijinkan hati ini ridho pula memberikan segalanya, untuk ditukar dengan cintaMu.

Dari aku yang tak sempurna, namun slalu Engkau jaga..
Dari aku yang tak sempurna, tapi berulang kali Engkau buat mempesona..
Dari sini, dari kota ketiga yang Engkau letakkan..

yang kumau, hanya ridhoMu..

Selasa, 18 Desember 2012

Juni Mengangkasa #Duuaaarrr


udah mau pingsan liat koding, nulis dulu ahh.. kalo nonton korea? hmm kurang manfaat.. #eaaaa gaya betol!


Tiba-tiba muncul target baru juni ini, ngobrol bareng ukhti2 sholihah diseberang sana, langsung dapat inspirasi uy.. smoga dimudahkan olehNya, niat kami yang mengangkasa itu.. #bukan tentang nikah (antisipasi terhadap prasangka)

yang jelas konsep harus matang, komitmen harus kuat, pengorbanan besar dan yang terpenting ridhoNya harus slalu membersamai.. Setelah gagal beberapa kali, kali ini harus lebih fokus dan serius. insyaAllah..

Sukses itu simple! Bukan banyak-nya harta, bukan seberapa populer, bukan pula seberapa pintar. Tapi seberapa mampu kau berusaha memberi manfaat lalu melupakannya, dan melakukan berkali-kali tanpa dilirik lagi.
*Syarat ketentuan Allah berlaku :)


Keep Fight, harus kembali stay cool nih :) 
Smua yang menyakiti, menyayangi, datang, pergi, persilahkan saja. Jadi diri sendiri itu menarik. Terlalu bergantung pada orang lain, tergantung pada persepsi orang lain, ribet! Lakukan saja yang terbaik biarlah Allah dan orang-orang beriman melihat kerjamu.. :)

Sekarang, mari kembali merangkai puzle-puzle yang hampir saja bercecer.. Menjadikan hidup lebih bermakna lagi.. Senyum dan tak perlu marah pada siapapun, tak perlu acting untuk mendapat kedudukan dihati makhluk. Santai saja..

#plong beuutt kalau hidup seperti ini.. hehe


Senin, 17 Desember 2012

Yes!

Bismillah

Pagi indah nan mempesona bersama kebesaranNya...
Semua hal yang dikeluhkan, semua yang menyakitkan bagi kita berakhirnya slalu baik "Happy Ending". Meski tertatih-tatih berusaha meyakini saat berada dalam sakit itu, namun pada akhirnya menyesal mengapa masih ada "mengeluh".
Tapi, ya sudahlah begitulah manusia, slalu memusuhi hal-hal yang tidak diketahuinya. 

Allah, yang menutupi aib dan kekurangan kita kemudian mulai memperbaikiNya sedikit demi sedikit dengan tarbiyah yang beraneka ragam. Kadang tarbiyah itu berupa hikmah, kadang berupa ujian, kadang juga dengan ketaatan. Pelan-pelan namun pasti aku mulai mencerna peletakan raga ini dipenjuru tempat yang disediakanNya. Tak ada yang buruk, semua baik. Buruk itu saat aku berburuk sangka padaNya, padahal bersama hal yang aku "anggap" sakit itu, selalu ada Allah membersamai. Padahal dengan sakit itu justru menjadi karunia, sarana dekat padaNya. 

Pernahkah kau merasa begini, saat kondisi hatimu sedang tak baik. Ingin sekali rasanya mendapat tausiyah tentang sabar. Lalu coba kau kais kalimat sabar itu dari temanmu dengan sms "bagi tausiyah tentang sabar dan semangat dunk?". 
Namun tausiyah itu belum kunjung datang, rasanya ingin kau telpon saudarimu untuk menceritakan segala hal yang menyakitimu pada saat itu. Namun disisi lain hatimu meringis dan berdo'a dalam diam "Allah, jangan biarkan hatiku tergantung pada makhlukMu, seperti yang pernah kujanjikan padaMu untuk tak menggantukan lagi semua masalahku selain padaMu". Tak lama kemudian muncul sms tausiyah dari server aagym "Aagym: Shbtku, Allah Maha tahu persis keadaan kita lebih tahu daripada diri kita sendiri, semua cobaan hidup sudah diukur dengan sempurna, bersabarlah!" #jleb tepat sasaran. Hingga kuperlihatkan smsnya pada mbak Silvana teman satu kelasku. Sangking bingungnya aku, mintanya ke siapa yang ngirim siapa. Subhanallah!

Ada lagi, saat itu aku, mbak wenda dan syila sedang sangat berat pergi kekampus, kami masih sibuk dengan tugas-tugas yang bertaburan di layar segiempat kami. Padahal jam sudah menunjukan pukul 8 kurang, kalau berangkat sekarangpun tetap telat apalagi nanti. Tiba-tiba sms tausiyah dari gamais datang 

"Berangkatlah kamu baik dgn rasa ringan maupun dgn rasa berat, dan berjihadlah dgn harta dan jiwamu di jln Allah. Yg demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."
At Taubah 41

Semangat menghadapi hari ukh! ^^"

Kubacakan sms itu pada mereka, setelah itu kami menyebut nama Allah, lalu tertawa antara terharu dan bersyukur padaNya yang tak pernah absen mengawasi dan melindungi kami dari rasa yang tak jelas. 

Ah, tapi tak hanya itu terlalu banyak keajaiban-keajaiban yang terjadi, perlindunganNya, penjagaanNya tak diragukan lagi. 

Allah, tarbiyahlah kami slalu, maafkan kami jika sering mengeluh. Smoga kami menjadi manusia yang Kau rindu. 

Salam cinta, pagi ini di Bandung. Yes! Aku bahagia :)


Selasa, 11 Desember 2012

Bahas Jadwal "Agar tak ada suudzon diantara kita"

Jadi gini ceritanya selepas magang di Politeknik Negeri Batam, aku akhirnya dikembalikan lagi ke kampus ini. Dengan amanah yang masih tertinggal di Batam dan tiba-tiba mau ditambah amanah disini. Takutnya berprasangka macam-macam nih, seperti: gara-gara skripsi jadi gk dakwah n bla bla bla..

Pertama mari kita bahas agenda rutin kita yang sekarang, yang lalu biarlah berlalu.
Bulan desember ini beberapa target yang harus dipenuhi
  1. Tugas besar PHP MysSQL Aplikasi Kredit Dompet yang harus dipelajari adalah sistematika pengkreditan, PHP, MySQL, Desaign kemudian diupload di website, lalu didalam web itu harus ada forum, tempat chating, databasenya jelas, login dll.
  2. Tugas Besar CGI : Aplikasi Client Server dari CGI (kombinasi c++ dan html) dihubungkan ke hardware arduino dan setiap hari berturut-turut diadakan kuis "ngoding" matriks, looping, if-else dll
  3. Tugas Akhir, Setelah awalnya di Android pindah tayang ke Windows Phone itu artinya harus kembali mempelajari C# dan XML berikut dengan Heart rate dan Tes Buta Warna nya. 
  4. Masih ada 1 matakuliah lagi pekan depan, ampe lupa namanya. yang jelas akan ada Tubesar lagi dan kuis lagi setiap hari.
  5. Laporan Magang
Jadi jujur saja waktu 1 pekan dari pagi ampe maghrib dikampus, masih lanjut dirumah lagi. Sabtu-Ahad agenda pekanan, itu belum ditambah agenda rumah dan upgrade yg lain. Subhanallah.. Cukuplah untuk tidak memberi suporter jangan ditambah lagi dengan "suudzon" yang membebani. Smoga kita smua diberi kelapangan hati untuk berprasangka baik pada saudara.

Jika tak sanggup memberi support dengan kata, berilah do'a, jika do'apun tak mampu maka minimal jangan membebani dengan prasangka dan lisan yang buruk. Ini bukan lagi masalah 1 tugas akhir tapi masih banyak tugas akhir yang namanya diganti jadi tugas besar, dalam bulan yang sama. 

*makin lelah, makin berharap belas kasihNya, smoga makin mendekatkan padaNya. *belajar

Minggu, 09 Desember 2012

Allah Maha Baik :)

Bismillah...

Besok udah mulai kuliah lagi, beberapa hari ini muncul beberapa konflik yang tak jelas asal-usulnya yang jelas membuat makin tersadar bahwa tak ada yang sempurna selain Allah. Membuat makin paham tak ada siapapun yang sepatutnya menjadi sandaran hati kita selain Allah. Manusia itu hanya meminta yang paling baik dari diri kita sedangkan Allah slalu menginginkan yang terbaik untuk diri kita. Kata-kata yang harusnya berulang-ulang aku hujamkan didalam hati. Kalaupun ada yang menginginkan yang terbaik untuk kita, itu karena Allah yang menggerakan hatinya seperti itu.

Saat-saat seperti ini biasanya ada 1 orang yang bertanya "gimana kabar iman hari ini?" tapi sepertinya tak lagi layak karena episode dengan manusia itu segera berakhir, kadang aku berfikir untuk tak lagi terlalu percaya pada manusia, sepanjang perjalanan kerumah aku berfikir keras ada orang yang bicara dengan keras dan tegas agar menghindari yang bathil, namun kadang dia melakukan sendiri apa yang dibicarakannya dengan versi berbeda. Ah, senjata makan tuan sepertinya. Itulah mengapa aku lebih suka menulis daripada bercerita pada orang, karena menulis apalagi untuk diri sendiri tak kan menimbulkan akibat yang frontal. 

Kembali ke teori dulu, menulis agar bebas dan jujur dalam bercerita. Menulis untuk mengevaluasi. Menulis dan menulis, karena dengan tulisan bisa mengatur kata yang keluar dari lisan. Tak perlulah ada manusia yang tau, karena setiap memiliki 1 orang yang aku percaya slalu berakhir kecewa. Bukan salah siapapun, tapi akulah yang salah karena begitulah hatiku. atau mungkin Allah tak ingin hatiku lebih condong pada manusia. Memaafkan kembali, lalu berbenah, mengupgrade kapasitas diri yang tak sempurna dan kadang mengulang-ngulang kesalahan yang sama berkali-kali. 

Bukan berarti menjauh, hanya ada batas yang tak harus dimasuki oleh orang-orang. Bukankah takkan kesepian mereka yang slalu bersamaNya. Mulai hari ini, mari niatkan dengan tulus. Cukuplah Allah, Allah saja, Cukup. Allah dulu, Allah lagi, Allah trus.

Saudara tetap saudara, ukhuwah tetap ukhuwah, dan silaturahim tak boleh putus. Hanya saja, masalah milik sendiri, tak perlu di bagi. Tetap bergerak bersama, menebar manfaat dengan niat full karena Allah. Tak kan terluka hamba yang mengharap cintaNya. 

Terimakasih ya Allah, kecewa kali ini kembali mengingatkanku, bahwa hanya Engkau yang Maha Baik..



Kamis, 29 November 2012

Diam

Hmm, banyak kata yang ingin kutulis, ada kata yang ingin kulukis dari suasana hatiku belakangan ini. Tapi entahlah rasanya sungguh sangat sulit membaginya dengan siapapun dan apapun. Cukuplah Allah yang maha menggenggam hati ini yang tahu.

Dalam diam aku mengerti...
bahwa tak ada siapapun dibumi ini yang memberi arti tanpa ijinNya
Dalam diam aku paham..
bahwa tak slamanya yang berkata benar itu, benar

Dalam diam aku mengerti..
bahwa pujian kita terhadap manusia, bisa membuatnya lalai hingga merasa slalu benar..
Dalam diam aku paham
begitupun untuk diriku sendiri..

Dalam diam aku mulai tersadar..
bahwa pengetahuan minim, akan membawa kita pada keputusan yang salah..
Diam-diam aku menangis, menyadari bahwa ternyata aku masih perlu banyak belajar..

Lalu aku menengok sekitar, apa saja yang telah ku perbuat.. akankah Allah berkenan terhadapnya..
& aku sadar, manusia itu kadang sangat minim sudut pandang,. hingga slalu menganggap remeh suatu hal yang dia tidak ketahui, dan menganggap tinggi hal yang tak dia pahami..

ah.. aku mulai malu pernah kagum berlebihan pada siapapun itu, padahal sgala kebenaran yang terucap datangnya dari Allah...

Smoga aku mampu meletakkan segalanya pada porsi yang tepat, bahwa pengharapan hanya pada Allah. Kepada manusia, ah cukuplah berbagi saja. Suka, duka ataupun lainnya cukuplah aku dan Allah yang tahu.. karena kadang manusia itu ingin mendengarkanmu bukan karena perduli, tapi hanya karena penasaran. Beda dengan Allah. Allah lagi, Allah dulu, Allah terus. Cukuplah Allah. Ada Allah, cukup!



Sabtu, 24 November 2012

Selamat Datang

Bismillah..

"Dimanapun Allah meletakan kita di bumi ini, terima dan berikan yang terbaik!"

Hmm, bahkan dalam mimpiku bisa koding-koding itu muncul. Subhanallah..
Aku baru mengerti tentang kata seorang dosen pada saat aku awal menginjakan kaki di kampus ini. ITB. "Bukan sarana atau prasarana yang baik yang akan kalian dapat di ITB, karena diluarpun kalian akan dapat lebih dari ini. Tapi suasana belajar, itu yang di berikan ITB"

Suasana belajar? Lalu aku pikir, hmm mungkin karena kulihat di tiap sudut kampus ini orang-orang yang sibuk belajar, bahkan di Salman, selasar itu dipenuhi oleh orang-orang belajar kecuali di waktu sholat. Ah, tapi bagaimana cara memunculkan jiwa-jiwa pembelajar itu, sedangkan motivator terbaik itu justru ada dalam diri kita sendiri.Aku sabar menanti untuk tahu. Lalu kutemukan itu pada suasana Tugas Akhir Sesi 2 ku untuk meloloskan diri pada jenjang pendidikan berikutnya. 

Hari ini, jika dikampusku yang dulu aku berfikir bagaimana caranya menyelesaikan 1 fungsi dari satu aplikasi dan satu bahasa pemograman, itupun kadang berfikir untuk copy paste saja. Sekarang aku harus memikirkan bermacam-macam aplikasi berikut dengan macam-macam bahasa pemogramannya, lalu algoritmanya, dicampur bumbu desainnya.
Ah, berapa banyak waktu yang kubuang-buang percuma dulu. Alhamdulillah meski demikian, ada kemampuan diluar akademik yang ku upgrade di kampus dulu. Allah tak pernah salah letak, Dia slalu memberi hikmah di tiap episode kehidupan. Hanya ingin membandingkan sistem belajarku dulu dengan sekarang. Cita-cita tetap serupa namun usahanya ditambah.

Selamat tinggal usaha yang seadanya, tak ingin kulihat dirimu lagi. Selamat datang usaha terbaik, mari berjuang bersama disisa umur ini. Karena Allah, tak pernah salah letak.

Selamat datang juga Android, C#, Windows Phone, MySQL, PHP, Aplikasi Tes Buta Warna, Integrasi, Update Server, Socket Programming, dan yang tak bisa aku sebutkan satu persatu. Smoga Allah memberkahi perjalanan kita. Hingga mengantarkan pada titik dimana kita mampu memberikan performance terbaik untuk Allah dan RasulNya. 

Selamat datang tim 8 : Cila, Unnila, Unnanda, anzar, iman, geni, uzhe dan aku sendiri semoga TA dan Lomba-lomba yang akan kita ikuti bisa memberikan banyak hal yang bermanfaat untuk kita dan sekitar.

Selamat datang mas lukman yang sudah seperti bapak kami sendiri, slalu membimbing dan memberi semangat, disaat yang lainnya sulit untuk bertemu pembimbing dua mereka mas lukman malah sibuk mencari-cari kami yang kadang menghilang dari basecamp karena suntuk. Hoho

Selamat datang pak ary, dosen yang menginpirasi pintar namun rendah hati. Baru pertama bertemu banyak kata-kata yang mendorong kami menjadi lebih baik. Kata-kata tentang "kita itu banyak yang bicara, tapi sedikit sekali yang jadi eksekutor. Maka berikan saja yang terbaik agar mendapatkan hasil yang terbaik. Diam dan bekerja sama-sama capek. Bukankah tidurpun menjadi nyenyak jika kita lelah dalam bekerja" begitu katanya, ditengah-tengah kesibukannya namun menuangkan waktunya ke kami dan tidak ada jarak kesombongan. Katanya "orang-orang yang kalian lihat pintar diatas sana dibidang IT, mereka itu biasa saja, sama seperti kita ini namun mereka mau bekerja keras dan slalu memberi yang terbaik, slalu belajar. Jadi sebenarnya kitapun mampu menjadi lebih baik". Subhanallah, keren pisan uy.

Mama, papa, dan mereka yang di kota cyber. Terimakasih atas do'a dan suportnya. Do'akan ya :)

Bukan seberapa lama, tapi seberapa banyak manfaat yang dapat kau ambil disini. Kampus ini. ITB. Semangat!



Pagi ini, ditemani koding-koding dan suara murotal yang indah. Smoga Allah memberkahi, aamiin :)

Selasa, 20 November 2012

Dimana Posisimu?

Lagi, lagi.. Retorika itu gampang kawan!
Kau bilang kau perduli, mudah!
Mudah, melepas kalimat-kalimat menggugah dari lisanmu, mudah sekali!

Tapi tak sebatas lisanmu yang berucap, aksi mu juga ditunggu mereka. Mereka yang kau sebut saudara seiman, mereka yang menunggu antrian mendapat gelar syuhada. Ya, mereka! Saudaramu yang berada di Palestina.

Ah, Palestina itu, sudah pasti akan merdeka. Jelas, sangat jelas. Karena itu telah menjadi janji Raja Semesta. Allah. Tapi pertanyaannya dimana posisimu? Penonton kah? Komentator? atau hanya ingin disebut "perduli" atas kata-katamu yang begitu menggugah hati itu?

Kau punya saudara kandung yang begitu kau cintai? Adik, kakak? Apa yang terjadi jika kakakmu, adikmu dibunuh didepan matamu tanpa ampun, bahkan pembunuh itu melakukannya tanpa rasa bersalah, kemudian dilakukannya berkali-kali pada saudara2 mu ? Disiksa hingga darah memenuhi tubuh mereka atau cacat kakinya karena penyiksaan? Apa yang kau lakukan pada pelakunya? JAWAB!!!

Jelas! Kau akan sangat marah!
Jelas! Kau akan mengambil apapun untuk menyelamatkan yang tersisa!
Mungkin, kau akan membeli senjata yang paling mahal untuk kau berikan pada saudaramu untuk melawan.
Tak kan kau pikirkan lagi laparmu, tak kan kau pikirkan lagi shoping di mall, dan jelas air matamu akan deras mengalir mendoakan mereka seolah kau sendiri tengah berada di tengah laut dan membutuhkan pengharapan terkhusuk untuk bantuannya.

Itulah, itulah jarak kita dan Palestina, bahkan lebih dari itu! Kau lihat poto-poto anak-anak Palestina itu? kau lihat sifat pahlawan mereka, bahkan ditengah lumuran darah tatapan mereka tajam tanpa keluhan. Mereka, anak Palestina!

Di akhirat kelak, jika kau ditanya oleh Allah. Rabbmu. Apa yang kau lakukan untuk Palestina Tikha? Apa jawabanmu? :)

Sabtu, 17 November 2012

Nama : Sartikha
Tempat Tanggal Lahir : 12 Maret 1990
Alamat : 12 Maret 1990
No HP : 12 Maret 1990

Selasa, 13 November 2012

Jika aku lelah, maka kukembalikan semua pada Sang Pencipta :)

Jika aku lelah, maka kukembalikan semua pada Sang Pencipta :)
termasuk  kamu, duhai sahabat..
aku tak terlalu suka lama membujuk..
karena hidup ini terlalu keras untuk bermanja-manja dan digantungkan pada makhluk
Kematian itu, pasti..
Tak ada yang bisa menghindarinya..
aku, kamu atau siapapun, akan masuk kedalam lubang gelap itu..

Mungkin saja, dalam kefuturanku, aku akan berlaku sama..
Menuntut perhatian dari sekitar, hingga lelah..
Saat lelah itu tiba, dan tak lagi kutemukan kasih dari makhlukNya
Maka, tak ada kata lagi selain ku kembalikan pada Pencipta..
Aku, mereka juga berkali-kali merasakan kecewa..
Tapi?
Buat apa?
Untuk siapa?

Jangan kau harapkan perlakuan dari manusia,
ya... sekedarnya saja..
manusia juga tempat khilaf..
maafkan, sudahi saja keluh kesah itu, beres!
Jangan terlalu lama dalam kelalaian, bangkit!

Akupun pernah terjatuh, aku juga pernah berharap, diperhatikan oleh semesta
sampai aku sadar, hanya Allah, cukup Allah..
yang lain? ah.. mereka hanya jiwa-jiwa yang terbungkus tanah, tak lebih dari kita
jikapun ada manfaat yang datang, itu smua dari Allah
lalu, apa yang bisa diharapkan?

Maka, jika lelah serahkanlah pada pencipta..
aku, tak bisa berlama-lama membujuk duhai sahabat..
karna, ladang amal membentang..
jangan disia-siakan, dengan pengharapan pada makhluk..

kembalilah, bersemangat seperti sedia kala..
ups.. bahkan lebih dari itu..


14 November 2012
Oleh Tikha

Kata Penyemangat

Tobat itu wajib bagi seseorang, tapi lebih wajib lagibaginya untuk meninggalkan dosa. perjalanan waktu ini sangat mengherankan, tapi lebih mengherankan lagi kelalaian manusia terhadap waktu. sabar dalam menghadapi musibah itu sulit, tapi hilangnya kesabaran itu lebih sulit lagi akibatnya. semua yang bisa dicapai itu dekat, tapi kematian lebih dekat dari semuanya. (Ali bin abi thalib)


Jika suatu ketika engkau melihat orang yang sedang bercakap, suka berbantah dan lagi merasa bangga dengan pendapatnya sendiri, maka sempurnalah kerugiannya. [Bilal Bin Saa'ad]


"Wahai anakku, tahanlah gangguan anak kecil karena usianya yang masih muda, dan orang tua karena ketuaannya, dan orang bodoh karena kekurangannya, dan orang alim karena ketaatannya."



Senin, 12 November 2012

Pelecehan

Bismillah

Aku pernah merasa aman dengan diriku, tentang hubungan dengan lawan jenis. Aku pikir, ah dengan "kelebihan" yang diberikan Allah padaku mestinya aku bebas melakukan banyak hal, tanpa takut mengganggu mata siapapun, tanpa mengganggu hati siapapun. Apalagi dengan tingkahku yang suka menggunakan pakaian yang nabrak-nabrak warna, atau gemerincingan gantungan kunci di tasku yang slalu di protes teman dekatku seperti anak kecil (meski sekarang udah aku copot satu per satu, berkat slalu diomelin), atau kelakukanku yang slalu menginjak belakang sepatuku. Karena memang aku gk pernah nyaman memakai sepatu. Atau aku yang dibilang mirip semangat Umar. Entah darimana datangnya persepsi itu dari mereka.

Namun semua rasa aman itu berakhir, begitu ada beberapa hal yang muncul. Begitu ada mata-mata yang kata temanku mulai tertuju padaku, ketika ada jiwa-jiwa yang memberikan perhatian lebih padaku, setelah ada juga yang terang-terangan mengungkapkan hal yang membuatku tercengang dan terkaget-kaget. Ketika ada seorang ikhwan yang baru 5 bulan kami kenal, menasehati kami secara khusus untuk berhati-hati dalam berkelakukan karena ternyata kami mulai diperhatikan dan dibicarakan. Meski aku sempat nyeletuk "Nah, kalian semua hati-hati ya" sambil menunjuk ke teman-temanku, lalu ikhwan itu bilang "Tikha juga, jangan merasa aman" dengan intonasi tekanan#gleg. dan cerita-cerita surprise yang lain.

Sebenarnya aku tak bermaksud menceritakan tentang diriku, hanya saja kata darwis tere liye, tak semua orang yang suka dijadikan contoh. Maka aku memilih diriku sendiri. Maka, aku mulai packing-packing poto di FB, mau poto dari depan atau belakang, pokoknya gk mau ada yang menduga-duga. Meski poto yang diluar kuasa (di upload orang lain) tak mampu aku menghapusnya, atau poton rame2, hehe jadi gk narsis n mengganggu kan? Entahlah, belum ada yang protes juga tuh. #loh?

Ketika kubaca sebuah buku, aku menemukan kata ini:

Beruntunglah orang yang bila ia mati, mati bersamanya dosa-dosanya. Kesengsaraan yang panjanglah bagi orang yang mati tapi dosa-dosanya tidak mati selama seratus tahun, dua ratus tahun atau lebih lama dari itu yang membuatnya tersiksa dalam kuburnya -Abu Hamid Al Ghazali-

Nggak tau kenapa, mendadak inget poto-poto aku. Semakin dipertegas oleh seorang saudari, ingat wanita itu sumber fitnah. Waktu poto kita dilihat oleh lelaki yang tak halal trus bilang:
"wah kamu cantik banget, mau gk jadi istri aku"
"wah mirip boneka pesen satu donk"
"subhanallah, cantiknya"

"Kalo ampe dibilang gtu gue langsung koprol-koprol, gile masa gue dilecehin gtu, brani-braninya mandang gue seenaknya" kata seorang ukhti. "Itu sih namanya, pelecehan, malu, antara malu dan marah. Malu sama Allah, malu sm jodoh gue". Aku makin tertampar-tampar. Iya juga ya.. Kalau dah kayak gtu niatnya apa coba? mau dibilang cantik? kalo gue mah kasihan, sodara kita pula tuh. Gue gk suka sama caranya, dan kasihan sama orangnya. Kita do'ain aja ya.

Sekian dulu, moga manfaat..


Minggu, 11 November 2012

Allah, Izinkan aku mengharumkan nama Muslimah





Bismillah,
Dulu, aku  tak pernah tau tujuanku berada disini. Di bidang akademik yang ingin kujauhi namun tetap saja terpaksa untuk ditekuni. Ditengah hiruk pikuk Tugas Akhir, ada keinginan lain, yang terbesit dari hatiku. Bukan hanya ingin kelancaran TA dan selesai pada waktunya, aku juga ingin mengharumkan nama Muslimah. Bahwa muslimah, mampu menjadi cendekiawati yang meneladani pendahulu Islam. Bahwa, tak ada lagi yang berkata muslimah itu standar pengetahuannya. Tak muluk-muluk dan tak bermaksud riya’. Hanya tak ingin menyiakan waktu muda sia-sia. Ingin berjihad meski  hanya dengan akademik. Aku ingin menjadi ibu yang baik kelak, cerdas dalam mendidik. Namun sebelumnya, aku ingin punya cerita bahwa menggapai cita-cita tak mudah. Banyak hantaman badai yang hanya bisa dilawan dengan kepercayaan dan penyerahan diri full padaNya.

TA kali ini, smoga mempunyai kebermanfaatan yang besar untuk ummat, aamiin.

Malu

Aku bisa tegar karenaMu
Bisa berfikir hidup ini indah
Meski tertatih, terhempas-hempas
tapi kucoba, bertahan

Terima kasih tlah membuatku kuat
sampai detik ini ku tetap tersenyum
Ku tak mau hidup di masa lalu
Jalan hidupku terbentang, panjangg

(Syamil-Tegar)

Bagaimanapun itu, jangan pernah menggantungkan hati kepada selain Allah, meski pada amal sekalipun. Inilah uniknya Islam. Allah tak pernah melihat pada kadar dari amal kita ataupun hasilnya, namun terletak pada niat selurus-lurusnya karena Allah dan kesesuaian dengan range yang ditetapkanNya. Ah, aku kembali malu, ketika riya' atas kebaikan yang sedikit yang pernah aku lakukan, padahal belum tentu Allah ridho. Meski demikian semangat musti, kudu terpatri dalam hati dalam rangka melakukan apapun hanya demi pengharapan ridho Ilahi.

Aku malu, saat kataku tak sesuai dengan sikapku. Aku malu saat aku mampu mengolah kata menjadi indah, namun tak demikian dengan akhlaku. Aku malu, namun tak berani putus harapan dari rahmatnya. Aku malu, dengan mereka yang lebih dulu melakukan kebaikan hanya untuk ridho Allah. Aku malu pada perjuangan Rasul, sedang aku hanya sibuk dengan diriku sendiri. Aku malu menulis ini, tapi aku butuh tamparan pada ketika lalai.

Maksiat yang berulang-ulang kulakukan sungguh sangat menyebalkan sekali. Rasa-rasanya bebal melakukan hal yang komitmen untuk tak kulakukan. Riya', Ghibah, ngerasa tinggi hati, kurang menjaga pergaulan dll. Padahal biasa saja, namun hati ini melayang sok "terbaik", hingga kadang terkesan menjijikan ketika mengingat-ingatnya kembali. Seolah melakukan kebaikan dengan level tinggi, padahal aslinya low!

Ngomong seenaknya dewe', seolah lupa bahwa tiap kata akan dipertanggungjawabkan dihadapanNya, seolah lupa pada kematian yang kapan saja akan datang. Sebel!

Meski demikian, tak boleh putus harapan, tetaplah berbenah, malu, malu, malu. Ingatkan slalu bahwa Allah pantau. Jika kuingat perjuangan sahabat Rasul, ah syurga benar-benar masih jauh.

Semangat! 




Kamis, 08 November 2012

Kata

Banyak Kosa Kata di Bumi ini, yang bisa digunakan untuk menyampaikan hal dengan cara terbaik tanpa menyakiti namun mengena dihati. Tak sedikit kata yang kau anggap biasa, namun ternyata mengukir luka. Ah, padahal segalanya akan dipertanggungjawabkan kelak di akhirat. Maafkan atas khilaf dan salah. #alarmMe/Us


Bismillah 
Kita tak pernah tahu, kadang kata yang terucap bisa mengukir luka bahkan merobek ukhuwah. Mungkin saja kata kita anggap biasa namun efeknya menjadi luar biasa pada lawan bicara kita. Kita tak pernah tau kondisi hati masing-masing orang. Bisa saja saat itu telah ada sayatan luka dalam hatinya, hingga kata kita yang biasa menjadi pukulan tuk memperparah luka.

Dakwah pun, seharusnya diseru dengan hikmah kan? Rasululloh, manusia sempurna yang paling dicintai Allah, yang dijamin syurga, dia tak banyak kata dalam berdakwah namun teladannya terkenal sepanjang zaman. Lalu kita? Kosakatanya indah, mengena di hati namun tak menyakiti, terbukti jelas dengan semua orang disekitarnya mencintainya. 

Ayolah! Pilah pilih kata, sebelum ia terlontar tak berarah...

Nasehat ini khusus untukku, dan silahkan jika ada yang ingin mengambil pelajaran. 
Jangan pernah ikuti apapun dalam blog ini yang salah dan kurang manfaat. Mohon maaf atas khilaf dan salah.

Minggu, 04 November 2012

Bidadari itu Memilih menjadi Badut

Ditengah hiruk pikuk wisuda, mataku melihat sekitar kebahagiaan masing-masing orang dan dandanan yang beraneka ragam. Tiba-tiba aku dikagetkan oleh shei "Ukht, sini deh dengerin kak Winda mau ngasih tausiyah", aku langsung membalikan badan mengarah kak winda. Kak Winda adalah seorang akhwat siyasih yang baru menikah beberapa bulan yang lalu, orangnya tegas, masih ku ingat ketika hari dia menikah seolah ada hijab antara dia dan orang yang baru resmi menjadi suaminya. Sebenarnya umurku hanya beda satu tahun dari dia.

"Tadi kakak dapet laporan nih, katanya di kampus banyak badut" aku makin serius memandang kak winda, tak sabar menunggu kalimat selanjutnya. "disini terlihat jelas dek komitmen para akhwat, mereka yang "bidadari" akhirnya kalah dan memilih menjadi badut, kembali lagi pada komitmen tabarruj perlu dipertanyakan". Langsung flash back ke masa lalu, saat wisuda waktu itu, akupun tak terlalu tegas ketika mama memaksaku untuk berdandan. Meski pada akhirnya aku mendapat cara menghapus segala pernak pernik dimukaku. Kena omel sih sama mama, tapi entahlah aku cukup risih dengan hal itu. 

Kembali pada cerita kak Winda. Komitmen. Iya ya, bukankah komitmen itu bisa diuji ketika kondisi terjepit. Ah, betapa banyak akhwat yang rela berhenti dari kerjaanya karena tak ingin melepas jilbabnya, atau perjuangan akhwat-akhwat yang lain. Lha, sekedar mempertahankan dari omelan orang tua, sulitkah? Apa guna ilmu komunikasi dan lobi-lobi diajarkan di jalan ini, jika hal itu justru tak bisa digunakan untuk kemaslahatan nilai-nilaiNya. 

Atau jangan-jangan, kombinasi hati yang kotor dan desakan yang sedikit, meruntuhkan nilai prinsip dengan mengubah dalihnya. Sehingga tantangan kecil menjadi begitu besar ketika dihadapkan dengan hati yang kotor. Astagfirullah. Mari kembali berkomitmen untuk tidak Tabarruj, apapun itu! Akhwat itu mahal, bukan untuk di obral! Waspada!

Kamis, 01 November 2012

Dari :( menjadi :)

Bismillah
Catatan ini akan menceritakan sedikit banyak tentang perjalanan kemarin. Dari Badan membungkuk antara lelah dan kecewa kemudian masuk masjid, setelah dibuat jleb, diremuk-remuk hati, keluar masjid langsung dalam keadaan tersenyum dan berjalan dengan semangat seolah berjalan pada aspal yang landai.

Pagi kemarin kami (aku dan shei) memutuskan untuk memulai perjalanan kami jam 10 pagi, tujuan pertama adalah PUSDAI kami bermaksud mendaftar kursus. Ah, sudah setua ini baru mau mulai belajar, rasa-rasanya hati kami menggerutu. Tapi tetap saja, tekad kami sudah bulat ini namanya ikhtiar pol-polan. Sampai juga kami ke tujuan kami berkat petunjukNya yang dikirim melalui jawaban teman-teman kami. (sekedar info ke PUSDAI bisa naik angkot riung-Dago). Sampailah kami ketempat kursus itu, disambut dengan senyum ramah dan penjelasan yang cukup detail serta meninggalkan kontak kami untuk dihubungi.
 
Perjalanan kedua adalah ke rumah sakit cicendo, disana kami akan ikhtiar tentang "Mempertegas implementasi TA", sebelumnya kami mampir ke Salman untuk menunaikan kewajiban, sholat. Selepas sholat kami lanjut lagi perjalanan menuju rumah sakit cicendo, naik angkot caringin-serang dari bonbin, tanpa tanya kami langsung naik, ketika duduk di angkot mulai kebingungan "wah kemana nih selanjutnya ukht" padahal sama-sama bingung. Lalu shei nanya pada ibu-ibu dalam angkot itu, langsung dijawab ramah "ohh, masih jauh kok rumah sakit cicendo nya " dan penjelasan panjang lebar oleh si ibu aku mendengar samar karena berada di sebelah shei. Setelah itu ibunya turun, "yaudah hati-hati ya nak, ibu duluan" ibu itu menoleh ramah pada aku dan shei, lalu turun dan ternyata ibu itu menitipkan kami pada supir angkot "mang dua anak di belakang yang pakai jilbab turunnya di rumah sakit cicendo ya" lalu ibu itu bergegas pergi.

Alhamdulillah kami sampai di rumah sakit cicendo, ternyata ini rumah sakit khusus mata. Ohya sekedar informasi, ada sebuah kekecewaan sebelum kami berangkat, yang cukup membuat lunglai kaki untuk melanjutkan perjalanan. Namun kata shei "Tenang ukht, jika manusia tak ingat insyaAllah malaikat tak kan absen mencatat usaha kita!" lalu aku menjawab, dengan membaca puisi "Ketika" memakai intonasi yang lucu, lalu kami tertawa bareng. Melangkah maju menuju RS Cicendo.
Sampai dirumah sakit cicendo, kami berusaha menemui seseorang, temannya teman kami yang akan membantu. Namun sepertinya beliau sibuk hingga tak mengangkat telpon dan membalas sms dari kami. (gerbang kecewa mulai melambai). Tapi kami tepis itu segera, terinspirasi dengan buku "Notes From Qatar" yang melakukan hal-hal ekstrem untuk maju, kamipun bertekad untuk mendapatkan sesuatu disini. Lalu kami ke lantai 2 rumah sakit, kami melihat dokter yang hilir mudik, sepertinya mereka sangat sibuk jalannyapun cepat-cepat sekali. Beberapa ada yang melihat ke kami lalu lanjut berjalan lagi, mungkin karena kami sama-sama menggunakan jilbab hitam diantara baju-baju putih mereka, hehe. Baiklah, jika hanya duduk saja kita tak kan dapat apa-apa, beberapa menit kami duduk dan mengawasi orang-orang yang lalu lalang, sehingga kami putuskan untuk bertanya. Seorang dokter muda dengan jilbab pink menuju ke arah kami, langsung kami dekati dia, "Assalamu'alaikum bu, kita mau tanya-tanya nih" lalu kami menjelaskan maksud dan tujuan kami datang ke rumah sakit ini, meski awalnya gugup, tapi selanjutnya obrolan berjalan lancar, dokter itu menjawab semua pertanyaan yang kami ajukan dengan sangat ramah. Namanya Maula, alhamdulillah kami mendapat nama dan no HP nya serta info untuk TA kami.

Baiklah selesai, perjalanan kami selanjutnya adalah daarut tauhid, kajian Al-Hikam tiap kamis. kami sempat salah angkot tapi akhirnya kami turun dan nanya sama bapak polisi, dijawab dengan sangat ramah sekali sambil menunjukan angkot menuju ke daartu tauhid "Angkotnya arah ke Lembang neng, darimana ya?" kami menceritakan sedikit kronologis perjalanan kami, lalu kami pamit "Terima kasih pak, Assalamu'alaikum". Sampai di angkot, lagi-lagi kami bingung kemana lagi ya? Lagi, kami bertanya pada mbak-mbak yang ada di angkot, Subhanallah ternyata tujuan mbaknya sama seperti kami, akhirnya kami ngobrol panjang dengan mbak itu sepanjang perjalanan. Tetehnya ramah beuutt uyy. Sekedar info lagi, kami lagi-lagi mendapat info ttg sesuatu yang "memancing kecewa kembali melambai", namun lagi-lagi kami tepis. Meski kadang-kadang aku geram. Tapi, ya sudahlah.
***
Sampai di Daarut Tauhid dengan semua kekecewaan yang ada..
#Proses Peremukan Hati
Pembahasan tentang Al-Hikam 151
Kata-kata yang menghujam..
Mata kita pada makhluk, namun hati kita pada pencipta maka akan Takjub. Tapi jika mata pada makhluk, hati pada makhluk, pasti kecewa!
Jika kalian galau akan tugas kuliah atau sekolah (loh, kami saling pandang), buat apa? emang yakin umur kalian sampai? Fokus saja pada pembersihan hati, Allah sudah atur semua, banyak-banyak zikir agar fikir dituntun oleh Allah. Kromosom ditubuh kalian itu triliunan, tapi beres di urus sama Allah. Masalah kalian seberapa sih?
Ada cerita seorang pengusaha catering yang udah usaha 34 tahun, kemudian tau-tau ada masalah dan ditangkap 1 bulan. Yang diceritain yang tidak enak selama 1 bulan itu, yang 34 tahun diberi rizky sama Allah mana syukurnya?
Ini nih, kadang-kadang kita tidak adil, kita sibuk memikirkan orang-orang yang menyakiti kita, yang nyebelin dan jahat, tapi kita lupa ada lebih banyak orang yang menyayangi kita dan baik kepada kita. (tiba-tiba kami mengingat perjalanan kami kesini, begitu banyak wajah ramah yang kami temui daripada info-info yang membuat kecewa melambai, hati kami teriris merasa bersalah dan melampaui batas. Seolah menjadi manusia yang tidak berfikir, padahal dalam Al Qur'an Allah slalu berkata "tidakkah kamu berfikir?").
Daripada banyak fikir mending dzikir, pahala itu ilmu itu, semua milik Allah. Kalau kalian ambil minta ijin dulu sama pemiliknya dengan do'a agar ia tuntun. Sehingga do'a dulu baru ikhtiar. Jangan langsung ambil aja, itu namanya tidak tahu diri, ambil tanpa ijin lanut aagym#jleb-jleb, remuk lagi.

itulah Point penting yang membuat kami cukup tertampar.

Ohya disni kami ketemu ibu-ibu yang ramah banget, dia orang Palembang. Kami diberi nasehat panjang lebar, ibu itu juga bilang gini "ibu dari tadi mikir, anak dua ini kok klop banget ya, padahal kan baru ketemu. Smoga Allah melanggengkan persahabatan kalian ya nak". Subhanallah, do'a lagi. Lanjut kami bertukaran kontak, berharap masih bisa saling terhubung satu sama lain. Kata-kata postif yang banyak dari ibu itu membuat kami makin bersemangat menghadapi tantangan. Lalu saat kami mau pulang seorang mbak-mbak menghapiri ingin meminjam catatan kami. Catatn itu tidak terlalu banyak tapi lama sekali mbak itu meminjam, setelah kami analisis, mungkin ini cara mbak itu untuk berkenalan lebih dekat ke kami. Akhirnya kami tau dia jurusan Psikologi, lagi-lagi do'a muncul dari bibir seseorang yang baru kami kenal. "Moga dilancarkan ya, aktifitasnya". Kamipun kenalan dan tukeran kontak lagi. Setelah itu langsung pulang. Eh, masih ada lagi, ketemu penjual jus buah yang ternyata orang Prabumulih, subhanallah satu daerah sama aku.

Betapa banyak nikmat hari ini, namun aku menyambutnya dengan khianal. Astagfirulloh.
Moga Allah bimbing kita slalu, untuk bersyukur dan melihat dengan jernih agar tak kufur.
Moga manfaat

Rabu, 31 Oktober 2012

Ngalur Ngidul

Bismillah
Saat malam datang baca-baca artikel tentang colorblind test jadi pengen nulis uyy, dah lama gk oL via Laptop semenjak modem dengan kartu"tak bisa disebut merek" jalannya ngesot kayak suster#loh? Alhamdulillah ganti kartu jadi lebih kenceng, gk kenceng-kenceng banget sih.

Makin dewasa makin ngeliat konflik sana sini, makin berusaha memperbaiki, makin banyak tantangannya. Itulah, pertanda nafas masih ada, karena hanya kematian yang bisa memisahkan kita dengan masalah-masalah yang ada didunia ini.

Kangen sama sodara/i yang ada di pulau cyber sana, kangen mama, papa kedua adekku dan semua yang keluarga baik yang sedarah dan se akidah yang jelas kangeen, juga guru-guru peradabanku yang tak pernah letih memberi nasehat meski jarak terbentang. Juga kangen pada Dia yang belum pernah kutemui namun slalu berasa di setiap denyut nadi dan hembusan nafas, Allah. Dia yang meletakan cinta pada jiwa berbeda, sehingga aku bisa berada disini dengan segala bentuk perlindungan dan cintaNya. Meski khianat dan maksiat masih sering hilir mudik pada sifatku, yang jelas hanya karuniaNya lah yang membuatku tetap bertahan saat ini.

Sudah-sudah cukup! Ini namanya nulis ngalur ngidul, setelah update FB yang dulunya menjadi amanah namun sekarang telah berpindah tangan, namun khusus malam ini aku pinjem untuk corat coret, moga aja bisa manfaat,aamiin.

Konflik? banyaaakkk tapi males untuk dibahas di blog, karena sekarang telah dipindahkan ke buku. Hehe "enak aja masalah idup mesti di publish-publish". Jadi sekarang, tak ada lagi tuh sesi curhat sama manusia terlalu berlebihan. Curhat sih curhat tapi gak mau pol-pol lan, banyakin action aja buat penyelesaian. Meski masih sering kepleset juga nih lidah buat cerita, tapi Alhamdulillah mulai bisa di rem, remnya kurang pakem juga sih. yang jelas, yang bisa menolong kita cuma Allah doank, gk ada yang lain, yang lain itu hanya perantara aja. Nah, ikhtiar dan do'a kita itu jadikan tanda terima kasih padaNya atas smua Grand DesignNya yang keren banget buat hidup kita.

Sekian dan terima Gaji #loh? 






Senin, 08 Oktober 2012

Bahagia itu, Sederhana :)

Mereka, ruh-ruh baru yang kusebutkan. Bersemangat dan tulus.Hati mana yang tak tersentuh, saat mereka yang baru kau kenal beberapa bulan memberikan sebuah hadiah dalam bingkai cinta yang bertuliskan "We Love Kak Tikha Because Allah". Kata yang biasa dicetuskan oleh mereka yang mengerti ukhuwah, namun tidak oleh mereka yang baru saja bergabung dijalan ini. Ah, rasanya masih banyak ruh-ruh bersemangat dan tulus ini, dalam jiwa yang berbeda di SMA atau SMK sana. Tangis mereka rasanya menjadi bukti, kuatnya ikatan cinta karena Allah. Smoga mereka sukses dunia dan akhirat aamiin. Benar kan, bahwa bahagia itu, sederhana :)


Lalu pada hari yang sama seorang saudariku datang ke kampus tmpat kerjaku. Dengan raut wajah yang lelah karena pulang kerja, dan waktu sudah lumayan lama. Sepertinya dia belum makan, karena dia langsung menungguku di kantin. Jam sudah menunjukan pukul 7. Kampusku begitu jauh dari rumahnya. Aku cukup khawatir sebenarnya, kalau dia harus pulang malam. Hari itu aku lembur karena besok adalah acara wisuda, jadi H-1 dari acara kejar target buat besok. Ternyata dia, menunggu aku sampai pulang bareng. Eh, tapi ada pertanyaan yang dia ajukan padaku, saat dia melihat hadiah dari adek-adeku "Mereka tikha kasih apa sampai sebaik ini?"tanya dia dengan mimik muka heran. hehe, dalam hatiku muncul pertanyaan serupa. "Kamu aku kasih apa, sampai mau datang malam2 begini dengan wajah lelah hanya untuk mentraktir es pisang ijo yang ternyata juga habis, lalu menunggu sampai malam?". Inilah ukhuwah, subhanallah, indahnya ukhuwah karena Allah. Cinta, cinta dan cinta. Rasanya dikelilingi cinta :)

Maka, Bahagia itu, sederhana :)

Lagi, Lingkungan Baru, Keluarga Baru :)


Politeknik Negeri Batam, aku menemukan keluarga baru disini. Telah kujelaskan berkali-kali, bahwa yang kucari dari suatu tempat yang kukunjungi adalah "Cinta". Karena dengan cinta maka apapun pekerjaannya tentu akan menarik untuk dikerjakan. Uang? Sepertinya tak terlalu menarik untuk dikejar. Meski uang menjadi penting juga dalam keadaan tertentu. Tapi, bukankah musti yakin full! bahwa rejeki, Allah penentunya. 


Hmmm, pertama datang disambut oleh ketua jurusan namanya pak Uuf beliau sekarang melanjutkan studinya ke australia. Beliau ini sosok yang inspiratif, bijaksana, pokoknya "Leadership" nya oke. Disini kami diminta untuk mengikuti seluruh kegiatan yang ada di informatika, rapat akreditasi, kurikulum, borang, dan masih banyak lagi. Dia cukup peka pada orang-orang sekitarnya, juga pekerja keras. Tugas pertama yang belau berikan adalah menyusun modul dalam bentuk e-Learning. Pesannya sebelum ke Australia, kalian (saya dan teman saya) harus kursus bahasa inggris di bandung, dia pun memberi bundelan tes bahasa inggris untuk kami pelajari nanti, "Pokoknya saya gk mau tau, disana kalian harus dapet banyak ilmu, organisasi, bahasa inggris dan jalan2!"ungkapnya tegas. Selain itu beberapa tempat kuliner juga direkomendasikan oleh beliau. Tak hanya pak Uuf semua dosen disini "TOP". Pada waktu itu ada rapat untuk workshop tentang software, tak tanggung-tanggung mereka mempercayakan kami untuk mengisinya. Saat aku bilang tak bisa, pak tandy bilang (dosen full sesi), "Tidak boleh yang ngomong gk bisa! Percaya diri donk!"Katanya. Akhirnya kami berani, dan ternyata itu bisa dimasukan sebagai pengabdian masyarakat. MasyaAllah!

Inget betul saat aku masuk koran, pak uuf sampai memoto langsung korannya untuk ditunjukan kepadaku. Katanya "waah, tikha ini terkenal banget ya" canda nya.

Selanjutnya setelah pak uuf ke australia, ada beberapa dosen yang mulai dekat, bu inung, bu fida, dan pak tandy. Pak tandy adalah orang yang paling sering ngasih kerjaan. Maintanance Laboratorium, install, jadi panitia wisuda, install-install, dll. Meskipun demikian, dia sering membantu jika aku kurang paham dengan job desc ku, dan seperti pembimbing juga sih. Dia baik dan suka beliin cemilan, tapi juga suka mengganggu. Selain itu ada bu inung dan bu fida mereka berdua adalah teman makan siangku hehe, kadang-kadang makan keluar pake mobil bu fida, aku sering duduk dibelakang sendirian dan berceloteh. Mereka pasti kesepian tanpaku, haha. Bu fida juga baik, dia pernah menawarkan aku untuk jadi trainer android di sebuah perusahaan training centre. Namun, waktunya gk matching karena aku harus kembali ke Bandung. Tapi tetap saja, karena itu saya jadi mengerti cara lobi honor, hoho :p. Bu inung, satu ruangan denganku, dia slalu ngingetin kalau belum sarapan, banyak juga hal yang aku kurang paham dengan dunia IT menjadi paham. Alhamdulillah.

Ada juga mbak lid, dia satu kampung sama aku. Palembang. Karena itu beliau agak tegas kalau bicara, hehe. Awal-awal aku pikir dia galak, ternyata gk kok dia malah baik banget. Selanjutnya pak Andy, beliau mempercayakan aku untuk jadi pembimbing 2 dari Tugas Akhir. Meski aku malah tak percaya diri. Ada lagi yang keren namanya bu meta,  dia adalah pengampu dari matakuliah yang aku ajar, dia adalah pembimbingku waktu Tugas Akhir, dia baik banget sama kayak pak uuf suaminya. Dia mengajarkan banyak hal terutama tentang Basis Data. Dia juga orangnya detail banget, hal-hal kecil dalam proses mengajar sangat diperhatikan, belajar banyak dari beliau.

Baru satu ruangan aja sudah pegel nih tangan. Belum lagi nyebutin bagian manajemen, si puri suryani, kak ugi, kak tia, kak ria, mbak wati, mbak mimi dan masih banyak lagi. Mereka kekeluargaan beudd. Moga Allah ridhoi, aamiin. 

Kata mbak mimi, kalau butuh apa-apa email aja ya. So sweet :)
We are Team! Like that. Dimanapun berada, asal Allah Ridho, cukup! Masalah cinta, biarkan Dia yang meletakannya dihati siapapun. :)

Best Regards

Sartikha



Selasa, 02 Oktober 2012

40 :)

Aku percaya, bahkan pertemuan antara kesempatan dan keberanian itu Allah yang atur. Maka dari itu, benarlah seseorang berkata padaku "Langsung minta sama Allah aja ukht :)"

#Langkah awal 2 orang Alhamdulillah :) |Maintenance itu penting|

Senin, 01 Oktober 2012

Jangan remehkan do'a orang tua!

Tak ada kata terindah selain syukur, saat diberi Allah nikmat yang tak semua orang terima. Baru saja melihat beberapa orang yang wawancara kerja. Bolak balik, deg-deg-an saat wawancara. Subhanallah. Jadi inget kata-kata HRD waktu aku menjadi pengawas calon pegawai disini. "Tikha pernah ikut ini gk?". "Gk pernah pak" jawabku singkat. Nah itu lah, tanpa wawancara langsung dapat kerja, disekolahin lagi tuh di ITB.

Kisah ini, mimpi papaku
Pa, nanti aku setelah D3 lanjut S1 ya?
"kalau nanti tikha pinter, prilakunya baik gk perlu lagi papa yang biayain kalau mau lanjut sekolah. Nanti perusahaan yang ingin mempekerjakan tikha yang biayain"
"oh ya?" jawabku sedikit kecewa. Mungkinkah ini maksudnya papa gk setuju untukku melanjutkan kuliah?
Tapi, kata-kata ini cukup familiar ditelingaku, beberapa kali papa mengulang-ngulang kata-kata ini. Ternyata, subhanallah mimpi papa benar-benar terjadi.

Sinkronisasi mimpi dan do'a dua pahlawanku
Aku punya cita-cita, punya mimpi, berhadapan dengan masalah dan orang-orang yang cukup sulit untuk dimengerti, juga kadang penghianatan.  Tapi, aku bersyukur meski umurku 22 tahun mereka tak pernah absen tentang kondisiku. Kadang waktu mereka nelpon "ada apa ma, pa?", "gk ada nelpon aja, nanti dikira anak kesayangan satu ini gk inget sama dia". Ungkapan singkat ini cukup membuatku memposisikan diri sebagai anak kecil lagi.
Meski sekarang mulai banyak tak kuceritakan detail karena aku pikir umurku sudah cukup dewasa sudah waktunya mengurangi beban mereka. Namun kebiasaan tetaplah kebiasaan, kalau lelah muncul atau membutuhkan sesuatu, mulai sinkron semua keinginan agar masuk dalam list do'a mereka. Alhamdulillah, kadang hasilnya luar biasa.


Apapun itu, jangan remehkan do'a orang tua!

Selasa, 25 September 2012

Inilah jawaban Muslim untuk film "Innocence of Muslim" yang menghina Rasulullah

Aku adalah Muslim,
aku bangga menjadi Muslim,
karena sejarah membuktikan..
Bukan Muslim yang memulai perang dunia pertama.
Bukan Muslim yang memulai perang dunia kedua.
Bukan Muslim yang menghancurkan hiroshima dan Nagasaki dengan menggunakan bom atom.
Bukan Muslim yang membunuh 200 juta indian amerika Utara.
Buka
Muslim yang menghabisi 80 juta indian amerika Selatan.
Bukan Muslim yang Membunuh 90 juta aborigin australia.
Bukan Muslim yang mengambil 180 juta orang afrika
sebagai budak lalu membuang 70 persen dari mereka yang meninggal ke lautan atlantik.
Bukan Muslim yang menjajah Indonesia, Bosnia, Afghanistan, Ethopia, Checnya, Suriah, Palestine dan negara"
lainnya..
Bukan Muslim yang memulai kasus poso, ambon, maluku, dan papua.
Bukan Muslim yang memfitnah irak dgn senjata pemusnah massal yg ternyata cuma isapan jempol belaka.
Bukan Muslim yang serakah merebut ladang minyak Timur Tengah.
Bukan Muslim yang suka menghina nabi & agama lain.
Dan aku bangga..
Walau Islam tidak pernah teriak" sbg agama damai, tapi Muslim tidak pernah menyerang siapa2. Walau Islam tidak pernah teriak" HAM & toleransi, tapi Muslim paling toleransi
dibanding "PENDEKAR HAM" Amerika yang rasis kepada kulit hitam,
dibanding perancis yang melarang jilbab,
dibanding swedia yang melarang Adzan,
dibanding swiss yang melarang pendirian Masjid.
Muslim mayoritas itu toleransi
Muslim minoritas itu PEMBERANI.
Tapi tidak ada toleransi untuk melanggar perintah ALLAH SWT.
Muslim bukan anjing yang serakah dengan nafsu menjajah.
Muslim bukan babi yang rakus nafsu membumi hangus.
Muslim bukan monyet licik yang selalu menebarkan fitnah.
Muslim tidak pernah mencari musuh &
Muslim HARAM lari dari yg memusuhinya.

sumber : Mutiara Air Mata Muslimah

Disqus for harus memulai