Kamis, 02 Juni 2011
Inilah jalan Cinta :-)
Sulit bagiku memilih kata untuk didokumentasikan dalam bentuk tulisan. Karena memang hari-hariku adalah sebuah petualangan untuk mencari jati diri seorang pejuang sholihah. Ya, paling tidak pejuang untuk diriku sendiri. Mungkin suatu hal yang begituu membuat histeris jika diselah liburan ini aku menghabiskannya dengan mendokumentasikan betapa beratnya TA ini. Huaaaaa, aku bisa berteriak & menangis tak berujung. Heh, memang aku harus jujur & berdamai dengan hati agar jawabannyapun jujur, sehingga solusinya pun menjadi terbaik. Tapi inilah aku dengan segala kekurangan, kata krispatih: 'Tak mampu menjadi yang kau mau, aku mencobaa, & aku tak mampu' [loh? apa nih maksudnya?].
Inilah aku, aku yang terkadang susah untuk dimengerti. 'karea wanita ingin dimengerti'. Tapi, hal paling jelas, aku adalah pembelajar, yang akan terus belajar menjadi yang terbaik. Terkenal tanpa masalah, padahal hampir tak mau lagi berhadapan dgn masalah. Tapi hidup memang harus bermasalah, kalo tidak bagaimana mau belajar, tul tak?
Cerita di sekolah itu, awal mula transfer ilmu :-)
Hari itu, hari pertama aku menjumpai para pemudi sholihah itu. Untuk awal perkenalan kami. Sebenarnya aku tak mempersiapkan apapun hari itu, ya karna memang agendanya dadakan. Tiba-tiba saja dapat amanah untuk membuat sekolah itu tertarik pada pandangan pertama kedatangan kami. Sehingga dakwah disana bisa dilanjutkan, jika gurunya tak tertarik ada kemungkinan batal. Katanya sih gitu, akupun merasa sedikit terbebani. Sembari berfikir 'hal sepenting ini kok tak ada persiapan sih'. Tapi ya sudahlah, bermodalkan 'Allah pastikan bersamamu bila kau selalu bersamanya','Allah pastikan menolongmu, bila kau menolong agamanya'. Diawali dengan bismillah, kami memberanikan diri untuk melangkah. Inilah kami yang senantiasa belajar & mencoba memberikan apa yang telah kami pelajari dengan segenap jiwa & cinta, insyaALLAH
Diskusi pun dimulai,,, kuminta saudari kembarku untuk memulai diskusi awal atau bisa disebut perkenalan awal kami. Alhamdulillah awal yang baik, setelah itu tibalah giliranku untuk memberikan 'kata mereka sih materi', padahal kami sedang meminta cinta & kepercayaan mereka untuk perjuangan selanjutnya [maklum lagi musim2nya NII]. Lah, kusambung percakapan dari saudariku itu, tentang tujuan hidup mereka. Kuminta satu per satu dari mereka mengungkapkan masing-masing tujuan mereka yang paling ingin dicapai. Ah, mulai semua cita-cita itu hanya perlu sedikit arahan agar mereka mengerti hakikat penciptaan mereka. Ada yang ingin membahagiakan orang tua, ada yang ingin jadi dokter, ada yang ingin jadi guru dan lain sebagainya.
Akupun menimpali tiap cita-cita mereka dengan sedikit meluruskannya, untuk siapa & untuk apa. Sebenarnya satu pemahaman saja yang ingin kami masukan dalam diskusi itu, lakukan semuanya karna ALLAH & untuk ALLAH. Panjang lebar kami jelaskan, mereka pun paham & mulai membongkar ulang tujuan mereka & meletakkan ALLAH adalah satu-satuan tujuan hidupnya. InsyaALLAH. eh, taukah disela-sela diskusi kami, ada beberapa yang bercerita dengan mata berkaca? Iya, ada yang hampir menangis ketika kami menceritakan & memberi sedikit motivasi pada mereka. Waaahh, akupun terharu & tak sengaja pun meneteskan air mata. Acara itupun selesai. Alhamdulillah gurunya memberikan tanggapan yang baik & setuju acara mingguan itu kami yang mengisi dengan membagi dua kelompok akhwat. Meski, kata mereka hanya boleh berada di di lingkungan sekolah & mengatasnamakan gurunya, aku rasa itu bukan masalah yang penting dakwah ini tersampaikan. InsyaALLAH.
Kata guru itu sebelum kami menutup diskusi : Mungkin banyak yang bisa memberi ceramah, mungkindari guru agamanya & lainnya, tapi untuk yang memberi motivasi yang menyentuh hati seperti ini tidak sembarang orang. Aku hanya tersenyum namun hatiku sedikit bicara : Ingin rasanya kujawab, inilah cinta, cinta yang kami dapat di tarbiyah. Karna kami pun diajarkan seperti ini. Motivasi dari hati, motivasi dengan cinta, cinta yang tulus. Hingga kadang air mata itu jatuh tak beraturan. Ya, karena tiap muslim itu bersaudara, tiap muslim itu saling mencinta, tiap muslim itu merasa sakit yang sama. Itulah fitrah manusia, kita tak perlu berusaha membuat mereka menangis, karna cinta terkadang bisa memantik air mata untuk tumpah.
Subhanallah, inilah jalan cinta para pejuang, masih ada beribu episode yang kami hadapi disini, tantangan itu tak kan berhenti menghampiri, tiap jiwa yang ingin terus belajar & istiqomah. insyaALLAH :-)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar