Jumat, 10 Juni 2011

KunKer


Anak Negeri, Anak Swasta atau Anak Bangsa??
Niatan tanpa Kerja = ‘?’
Kalo semuanya Konseptor siapa yang jadi eksekutor??
Benarkah ‘Saudara Seiman’
Mereka yang pendiam atau kita yang terlalu banyak bicara?
Benarkah yang di ‘koar2kan’ selama ini?
‘Apa yang telah kau lakukan’?
Apakah anak rantau cinta Batam?
[inspirasi judul yang akan ditulis, setelah bertemu dengan tokoh masyarakat pemilik Hang Tuah Bapak Imbalo ]

Ah, cukup membingungkan saya ketika harus menulis di blog humas tentang kunjungan kerja tadi. Bukan bingung sebenarnya tapi malu. Malu sama ALLAH. Sudah heroic kah saya? Sudah banyakkah kerja saya? Atau sebenarnya saya bahkan belum memulai start namun hanya sebatas niat. Betul kah?? Iyaappzz semuanya baru sebatas ‘nawaitu’.

Kunjungan Kerja kami ke tokoh masyarakat Bapak Imbalo pemilik Sekolah Hang Tuah Batam. Awalnya bingung juga beberapa menit setelah pertanyaan yang dipersiapkan telah habis, kami terdiam membisu. Sampai pak Imbalo bilang ‘Jadi, mau tanya apalagi?’
Pak Imbalo, beliau adalah salah satu tokoh masyarakat yang sangat perduli dengan masa depan kota melayu khususnya dengan mereka yag beragama islam. Bercerita dengannya membuka cakrawala dunia yang tersembunyi dibalik media. Heran, dengan media yang cukup banyak di Indonesia tak bisa membuka info se keren cerita pak Imbalo. Mulai dari pendidikan, agama, perbatasan pulau, pun pulau-pulau yang mulai berpindah tangan. Belum lagi cerita ‘mereka2’ dipulau terpencil yang menunggu kunjungan ‘saudara seiman’ untuk ikut menguatkan mereka. Ah, tak terasa air mata saya hampir menetes. Entah karna ceritanya, atau karna bentak kannya. Jujur saja bicara beliau cukup kasar.
‘kau tak akan tahu kan? Iya lah karna tak pernah baca’
‘halah, mana perduli kau sama Batam ini, kan bukan orang Batam. Paling kalau nikah nanti pulang ke kampong halaman’
Hinaan bertubi-tubi itu lumayan menyakitkan, tapi semakin lama ngobrol dengan beliau aku makin sadar. Heii, dia bukan sedang memusuhi kami, tapi dia berusaha membangunkan kami. Iya, dia ingin memberitahu kami, bahwa di usia kami yg katanya ‘pemuda’ apa yang telah kami buktikan? Mana kerjanya? [TOWEW] Bener daahh, kami itu mahasiswa idealis, namun semua perkataan seorang Imbalo bener-bener tak terpatahkan. Seri aja susah gimana mau menang :-??. Mungkin karna dia telah banyak memakan garam kehidupan & petualangannya itu loh, Subhanallah!
Hampir semua asal tinggal kami diketahuinya, Palembang, Madura, Cirebon, Geranting, & [upzz lupa kak herman darimana??], pokoknya katanya semua sudah dikunjunginya.
Katadia di akhir cerita: yg jelas kami sudah memberi kunci surga hampir pada tiap tempat yang dikunjungi, tempat-tempat yang menjadi target ‘dipengaruhi keyakinannya’. Tau apa kunci surga itu??
“Tiada Tuhan Selain ALLAH” jawabku. Iya syahadat katanya.

1 komentar:

  1. eh, saya punya agenda untuk kunker berikutnya adalah bincang2 dan study komperatif dengan DKP KAMMI Bintan dan Pinang lah, setuju kah?

    BalasHapus

Disqus for harus memulai