Sabtu, 28 Mei 2011

Celupan Warna Terbaik

Hmm, setelah menyantap setengah dari dua makanan lezat bagi akal & ruhiyah saya, mulailah melayang-layang kata-demi kata muncul di otak saya. Katapun mulai merangkai kalimat & membentuk paragraph acak. Kalau sudah begini saya tahu jari-jari sayapun nak ikut ambil alih untuk sekedar menari di atas keyboard layar segiempat mungil saya. Mau tidak mau, buku pink-putih yang sedari tadi membuat mata saya terbelalak & lisan saya tak hentinya mengucap 'Subhanallah', harus saya beri batas baca. Karena dihentikan sejenak, demi menuruti keinginan kolaborasi jari & otak saya. Mari lihat apa opini yang akan hadir di dalam blog ini setelah mendapat informasi dari sebuah buku mr. Salim A Fillah 'Agar Bidadari Cemburu Padamu'.

Celupan warna terbaik? Judulnya aneh bukan? Apa hubungannya sama bidadari cemburu?
Sssttt jangan cepat cepat mengambil kesimpulan, kan ini baru mulai kawaandd :-)

Judul Sub bab nya gini di halaman 80 "Jilbab bukan Topeng, Be Your Self, Neng!". Nah jadi begini ceritanya, berdasarkan pengalaman & paradigma di masyarakat, bangsa, negara & tanah air tercinta [Halah, lebai :p]. Kalo ada seorang akhwat jilbabnya GEDE, Bajunya longgar, pake kaos kaki. Mesti di paradigma-keun ; orang itu lemah lembut, halus tutur katanya, & feminim dalam artian sebenarnya. Iye ke? Iyelaaahhhh [tak usah protes, lha wong saya dapet itu dari buku juga :p]

Nah, loh? Kalo macem tuh, haruskah semuanya Kembar tapi tak sama?  Haruskah ketika mereka yang ABG [Akhwat Berjilbab Gede], menyelaraskan, menyamaratakan sifat, menyukai satu warna yang sama [loh?].
*Adalah konyol memaksakan diri memaksakan diri menjadi orang lain setelah kita 'hijrah' dengan berjilbab. Alangkah sunyi dunia jika semuanya seragam. Biarkan semuanya sesuai karunia karakter yang ALLAH lekatkan pada diri kita. Maka akan tetap ada akhwat jago karate seperti Nusaibah binti Ka'ab yang melindungi Rasululloh kemanapun dia bergerak dalam perang. Akan tetap ada yang berkepribadian kuat seperti Ummu Hani' binti Abu Thalib. Akan tetap ada yang suka bermanja ceria seperti 'Aisyah. Ada yang tetap membentak & tertawa terbahak seperti Hafshah. Akan tetapi ada pula yang lembut & keibuan seperti Khadijah*
Nah, loh asli!! Bener!! Kata yang di bold dan berkurung bintang itu hasil COPAS. Jadi, tak perlu ragu saya yang ngarang :D.

& kata ALLAH :
"Celupan warna ALLAH. Dan siapakah yang lebih baik celupan warnanya daripada ALLAH. Dan padaNya sajalah kami beribadah" (Al Baqarah 138)



Dulunya sampe tadi sebelum baca tulisan dari buku ini, saya selalu mikir gini. 'Gimanalah nak berubah sesuai dengan paradigma mereka, ngomong lembutpun intonasinya tetep aja agak tinggi dikit'.
Jadi saya tak masuk dunk, dalm tipe paradigma ABG diatas, yo wes tak pelah. Karna ngapain ikut kata orang Be My Self!! But dont LEBAI!! [berani ngomong gini akibat dari baca buku :-)]

Penutup dari tulisan ini :
Tempatkanlah sikap itu pada tempatnya [sayapun masih nak belajar], adakalanya kita boleh kekanakan dan manja, ada pula saatnya kita harus dewasa. Namun porsinya juga harus seimbang agar tak membuat orang lain terganggu dengan sikap kita. Toh, dalam berpendapat juga, setiap orang mempunyai karakter masing-masing, sehingga cara menyampaikannya pun tak sama. Berhadapan dengan anak SMA tak sama dengan berhadapan dengan mahasiswa & akan beda lagi ketika bertemu dengan dosen. Tambah beda ketemu dengan anak-anak. Jadi, mari belajar meletakan sikap pada tempatnya & sesuai porsinya.

Wallaahu a’lam bish shawab.

I think enough! Time to Sleep.
Besok ternyata agenda tidak kosong, hehe 09:00-12:00. Setelah itu lanjut Weekendnya dengan lahapan buku yang lain. Oh ya, terimakasih tuk tim melingkar saye atas buku kerennya 'Cinta dirumah Hasan Albana', terimakasih juga buat mbak tuti buku 'DDU', 'JCPP', 'ABCP' -nya datang tepat di weekend, & buat mbak lely tanjung juga buku 'Hingga Detak Jantungku berhenti' Nurul F Huda, menyentuh & menjadi pelajaran keren untuk kita semua. Keep Spirit!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Disqus for harus memulai