Langit

Perjalanan panjangku menuju pulau penyengat, yang paling sering kuamati adalah langit. Ya, entah kapan aku mulai begitu menyukai langit. Sejak SMA mungkin, pada saat aku melihat awan mengukir nama ALLAH dengan indahnya. Mulai hari itu aku menjadi pencinta salah satu ciptaanNya ini, LANGIT :-).

Tahukah rasanya ketika melihat langit?
Bumi ini serasa begitu luass, segalanya terasa begitu indaahh, birunya langit, putihnya awan & terkadang berwarna Merah Saga, eh Orange kayaknya.
Nah, maka dari itu pemandangan terindah, termurah, & terdekat itu ya LANGIT.



Ternyata aku memiliki jiwa petualang semenjak SD!!
Jadwal SD ku yang begitu padat, tak menghalangi langkahku untuk menjelajahi kota kelahiranku itu. Nama kotaku Prabumulih, sebelum aku bisa bersepeda perjalananku biasanya mengandalkan dua kendaraan yang telah disediakan olehNya semenjak aku lahir [halah, mau bilang kaki aja ribet :p]. Masuk hutan, keluar hutan, masuk sungai, keluar sungai, bersama teman SD ku. Maklum, dulu kampungku begitu indah sebelum dia berubah menjadi KOTA. Kota GK JELAS!! Keindahannya, makin menghilang, tergantikan dengan perumahan yang membuatnya tak unik lagi. Sama seperti kota-kota kebanyakan.

Setelah bisa memakai sepeda perjalananku tak ke hutan lagi, hanya kadang-kadang saja. Aku ingat betul, yang ngajarin aku bersepeda anak yang belum sekolah, maklum temenku mmg kebanyakan anak-anak :p. Waktu itu di SMA negeri 1 dekat rumah nenekku. Habis kesalku gara2 aku yang paling tua dari yg lain, eh malah aku yg tak bisa bersepeda, akhirnya aku minta ajarin temen kecilku itu [eh, sepupu sih tapi muda 3 tahun dariku yang saat itu aku kelas 3 SD]. & cukup 1 hari aku bisa bersepeda. Beuuhhh panjang perjalanan & petualanganku. Jadilah mama & papa bingung tiap hari harus memantai gadis kecilnya itu :D

*besok lagi aahhh, ngntuk -_-'