Sabtu, 29 Januari 2011

Muslimah & GUCI

Dari kemaren saya hanya berbicara tentang pembentukan karakter Guci & Manusia. Nah, sekarang saya mau nulis tentang apa perbedaaan GUCI & Manusia.

Guci akan indah dan terbentuk dengan cantik, hanya jika yang membentuk guci tersebut kreatif dan mempunyai keinginan untuk membentuk guci itu menjadi lebih cantik & menarik. Terkadang guci itu cantik dibagian luarnya saja sedangkan yang didalam jarang diperhatikan oleh orang lain, karena keindahan diluar lah yang menyebabkan guci tersebut dinilai lebih atau tidak oleh yang melihatnya.

Beda dengan manusia(Muslimah pada khususnya), muslimah selain ditempa/dibentuk oleh lingkungan sekitar, dia juga mampu menempa sendiri kepribadiannya agar lebih baik dan indah dengan berbagai aspek masalah yang mampu diolah menjadi sebuah hikmah. Tidak jarang meski berkali kali jatuh muslimah itu berkali-kali juga dengan cepat mampu berdiri bahkan  berlari untuk mengejar ketinggalan. Prinsipnya, menjaga kehormatan & mencintai yang dihormati. Karena segala sesuatu yang ada padanya merupakan hal yang memang harus di jaga dengan baik. Menempa akhlak itu telah menjadi hal wajib bagi muslimah, karena tanpa akhlak yang baik muslimah bukanlah apa-apa. Bukan hal yang luar biasa lagi jika disebutkan muslimah itu 'Kuat dibalik Kelembutannya'.
Berbahagialah duhai muslimah, tidak perlu selalu menampakan keindahan, cukup seadanya saja. Simpan keindahan itu & munculkan pada waktunya. Biarlah anggapan orag sombong, plin plan, kadang baik, kadang buruk, karena ini proses kita untuk menjadi lebih baik. Bukankah suatu kebaikan itu tidak mudah
mendapatkannya. Jikapun seseorang menganggap apa yang kita lakukan buruk dalam proses perbaikan ini, santai saja toh akan indah pada waktunya. Biarlah mereka menjadi orang yang tidak beruntung karena melihat sisi buruk kita & mencela. Akan ada orang beruntung diluar sana yang menanti kita untuk bersama-sama menjadi 'SUBJEK DAKWAH'. ALLAH telah mempersiapkan yang terbaik jika kita berusaha menjadi yang terbaik. KEEP Hamasah!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Disqus for harus memulai