“Guci cantik itu, dlunya hanya seonggok tnah liat yg tdak berguna. Sebelum tangan2 itu membtkny menjd indah sperti skrg. Eh, dah terbentuk ada yg main 'Comot' aja, cari noh tanah liat lain! Buat sendirilah!“
Lelah menghadapi tingkah mereka tak kunjung berhenti menyalahkan orang lain, dan memaksa orang lain untuk mengikuti mereka. Berkali-kali aku diingatkan petuah “Tidak boleh seperti itu, mereka saudara kita juga”. Lalu kenapa mereka juga tidak berkata begitu juga pada pemuda-pemuda mereka, bukan malah mengajarkan berkata dengan lantangnya KALIAN SALAH!! O,o terlalu LEBAI menurut saya!
Saya pernah dengar waktu MK(Madrasah KAMMI) beberapa pekan lalu, meski bukan membahas tentang perbedaan tapi menurut saya bisa masuk juga sebagai simulasi/perumpamaannya:
“Jangan pernah berprasangka buruk terhadap sesuatu hal, karena ketika kita berprasangka buruk maka kita akan mencari-cari kebenaran dari prasangka tersebut”
Pesan itu cukup bisa menggambarkan posisi SUDUT PANDANG mereka jika BURUK terhadap DAKWAH ini! Negatif=berprasangka buruk=Suudzon! Kalau mau tau kunci memperbaiki SUDUT PANDANG yang salah itu namanya TABAYYUN!
Tabayyun secara bahasa memiliki arti mencari kejelasan tentang sesuatu hingga jelas benar keadaannya.
Sedangkan secara istilah adalah meneliti dan meyeleksi berita, tidak tergesa-gesa dalam memutuskan masalah baik dalam hal hukum, kebijakan dan sebagainya hingga jelas benar permasalahannya.
Nah, pertanyaannya SUDAHKAH kalian TABAYYUN? [yang saya maksud bukan tabayyun lewat searching di google ya!] Kalo masih ada orangnya mending langsung tanya lah. Tapi sebelum nanya mending luruskan niat aja dulu deh! Niat karena ingin mencari kebenaran, menghilangkan sangkaan buruk, dan menjalin silaturahmi sesama saudara karena ALLAH. Bukan niat untuk memaksakan kehendak & menimbulkan PERPECAHAN!
Cobalah berpikir positif saudara dengan perbedaan ini :
Jika tidak ada mereka yang door to door dari pintu ke pintu menyeru agama ALLAH, lalu siapa yang memberi tahu tentang ISLAM pd mereka yang lebih suka berada dirumah daripada datang ke kajian?
Jika tidak ada yang masuk ke pemerintahan memperbaiki peradaban tertinggi, untuk menyeru kepada ALLAH. Lalu apakah peradaban islam langsung akan ada tanpa usaha?
Jika, tidak ada mereka yang dengan keras melarang hal MUNKAR di negri ini, apakah hukum ALLAH akan di dengar oleh mereka yang senantiasa menutup telinga dengan perkataan LEMBUT?
Ayolah, berhenti berpecah sesama saudara. Bukankah jika ALLAH menginginkan kita sama bukanlah hal yang sulit. Lalu mengapa Dia menciptakan perbedaan?
Perbedaan ini ibarat sebuah lingkaran, dan kita mengisi bagian masing-masing untuk mengisi full lingkaran itu. Ada yang disebelah kanan, disebelah kiri, kanan atas, kiri atas. Kita ada di posisi masing-masing yang hanya tertuju pada satu titik tengah lingkaran. Memang kalau melihat bolanya di bagian belakang terus, perbedaan itu sangat jauh. Tapi coba, semakin dekat dan semakin bergerak menuju titik tengah, kita akan semakin mengerti kalau kita semua BERSAUDARA! Ya, sekali lagi ALLAH tidak akan menciptakan PERBEDAAN tanpa ALASAN! Wallahu a’alam.
NB: Kalo merasa dakwah ini salah, STOP nyomot orang-orangnya! Meski segala sesuatu ALLAH yg ngatur, hargai donk si pembuat guci itu menjadi cantik yang sebelumnya hanya seonggok tanah liat! Bukan setelah diambil, lalu yang buat di caci. Itu kalo bahasa lembutnya TIDAK TAHU TERIMA KASIH!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar