Tulisanku ini kutujukan untuk sahabatku yg aku mencintainya karna Allah.
Kawan,, aku bukanlah seorang penasehat besar seperti ulama atau motivator terkenal. Aku juga masih butuh orang lain untuk mengingatkan ketika lupa, menegur ketika salah, dan menunjukan ketika sesat.
Namun siapapun tidak mempunyai kemampuan untuk mengubah pikiran, membelokan langkah dan memutarbalikan hati. Karna hanya Allah penguasa hatimu, hatiku dan hati kita semua. Hanya saja segores luka padamu membuatku sakit. Kesesatanmu salahku, ketika lisan ini tak mampu menegur,tangan ini tak mampu menghadang, dan langkah ini tak mampu mengejarmu. Aku rasa selemah-lemahnya iman adalah doa. Tapi benarkah itu?? Lalu jika hanya mampu berdoa pantaskah aku menjadi saudaramu???
Kawan,, hatiku tidak tenang melihat kelakuanmu belakangan ini. Airmataku tak bs kuhentikan saat aku menyaksikan langkahmu perlahan menjauh dariNya. Perasaanku terluka ketika kata2 indahmu dulu, yg kau tujukan padaku untuk melarangku dr maksiat, sekarang malah engkau yg melakukanya.
Ingatkah engkau ketika meneriakan kebenaran kepadaku, membacakan ayat-ayat Allah, mengajarkanku tentang pakaian takwa, menariku ke lingkungan nyaman. Ingatkah engkau ketika tangan ini kau genggam untuk mendekat kepadaNya.
Ingatkah kau, ketika kau berkata ini jalan yg benar, disini kita akan berkumpul dgn orang yg soleh, disini kita akan terhindar dr pergaulan bebas.
Ingatkah ketika kau mengawasiku ketika ku masuk ke duniamu, tak kau biarkan orang di duniamu membuatku tidak nyaman. Kau tutupi kekuranganku didepan orang-orang di duniamu. Cintamu yg tulus membuatku benar-benar-terpesona dengan duniamu. Kau melakukan banyak hal untuk menjagaku. Ya, kau tangan2 yg dikirim Allah untuk menunjukanku. Dan mulai saat itu aku mulai mencintaimu, yg baru ku tau belakangan ini, aku mencintaimu karna Allah.
Ingatkah kawan, kata-kata kita kalau 'akan menjadi orang yg baik agar mendapatkan yg terbaik'?
Lalu ada apa denganmu sekarang kawan?? Apa yg kau lakukan sekarang kawan. Ketika aku berjalan maju untuk menyusulmu, engkau malah mundur ke belakang dan perlahan jatuh. Aku tak mungkin mundur untuk menyusulmu. Karna aku tak ingin berada di dunia hitam itu dan aku tak mau kita jatuh. Aku hanya bisa menarikmu kembali kawan. Hanya saja, aku membutuhkan tanganmu untuk mengambil tali itu, membutuhkanmu untuk berusaha bersama. Jangan tinggalkan aku kawan, jangan biarkan tali itu putus atau kau menjauh sehingga tali itu tak mampu menjangkaumu. Jangan pula kau melepaskan tanganmu dr tali itu. Kita tidak boleh mundur!! Kembalilah kawan, paling tidak disebelahku agar kita dapat bergandengan dan bersama menuju jalanNya. Sungguh ku mencintaimu karna Allah. Semoga kau pun begitu. Kembalilah kawan, pegang tali itu dan kita bergandengan tangan, berlari mengejar ketinggalan.
Ragamu di dekatku, namun jiwamu terus menjauh dr jiwaku. Aku tak ingin akhirny ragamu pun ikut menjauh. Sekali lg, kembalilah kawan. .*Sekarang dia telah kembali ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar