Bismillah..
Pagi itu indah menyapa, setelah semalam aku dan teman-teman mengunjungi walimahan seorang dosen dan teteh yang pernah menjadi mr ku satu pekan, dan ke candi cangkuang yang dibantu oleh GPS hapeku, kemudian mencapai puncak tertinggi cartil (Caringin Tilu) dengan mobil avanza yang kami sewa. Cukup ekstrem karena tanjakan yang tinggi dan jalan yang curam. Kami sempat diminta turun karena mobilnya hampir mundur ke belakang. Sempat berjalan kaki juga. Perjalanan kali ini memang ekstrem, begitu juga ketika turun, kita harus membantu motor seorang teman yang akan turun, menahannya hingga 5 orang agar tak laju dan jatuh. Alhamdulillah kita selamat. Meski hanya berhasil merekam tempat indah itu dalam memori otak kami via mata yang diberiNya. Indah! MasyaAllah :')
Memang dari awal berangkat badanku kurang fit, aku pikir akan santai saja seperti biasanya, ternyata aku tepar, ketika turun dari gunung dan sampai dirumah, kepalaku sakit seakan mau pecah, pendengaranku mulai aneh. Malam itu aku pikir adalah malam terakhir aku didunia. Tapi alhamdulillah pagi menjelang, dan aku masih dibangunkan olehNya.
Ahad pagi, ada jadwal melingkar, namun aku memutuskan untuk tak hadir. Karena kepalaku masih sempoyongan. Rasanya tidak sanggup untuk berjalan. Tapi ternyata teman-temanku banyak yang izin. Wah rasanya tak mungkin aku tak hadir juga. Akhirnya aku berangkat, dengan keringat yang menetes-netes seolah banjir melanda, aku naik angkot. Angkot pertama aku berhasil berhenti ditempat yang tepat. Saat naik angkot kedua, aku mulai tidak fokus. Mengapa tidak sampai-sampai. aku bingung, kulihat di sebelah kiri. Masjid yang kutuju tak kunjung kutemui. Alhamdulillah bapak angkot menyadarkanku "mau kemana neng?" langsung kusebutkan masjid tujuanku. "Waaah itu udah lewat neng, udah kejauhan..". "ya udah pak, stop disini aja. Makasih". Aku turun dari angkot dan memberikan uangnya. Kemudian naik angkot arah sebaliknya. Kali ini aku sebutkan nama mesjidnya pada bapak angkot. Alhamdulillah sampai dengan selamat.
Ternyata kedatanganku cukup membuat mrku khawatir, mungkin karena terlihat dari wajahku yang lemah. Ketika ditanya sudah sarapan atau belum. Kami menggeleng, mrku dengan cepat pergi "bentar ya, saya cari sarapan dulu". MasyaAllah, tanpa pikir panjang, dia segera mencari sarapan, kami yang tadinya terpaku, langsung sadar dan segera mengejarnya. "Unni,mau kemana?" (unni: panggilan ke mrku dan beberapa teman yang berasal dari padang). Setelah dicari ternyata tak ada satupun tempat sarapan, akhirnya unni ke minimarket, membeli susu dan roti. Rasanya pengen nangis, mengingat waktu di Bandung insyaAllah tak lama lagi, itu artinya akan ada perpisahan.
Papa nelpon saat aku berada ditengah pasar, semua praduga atas sakit terbantahkan saat papa bilang. "Itu bukan karena sakit kepala, itu karena magh pasti telat makan banget itu, minum promag". Aku langsung tersadar. Oh iya ya kemarin aku telat makan kelamaan, tekanan skripsiku, lelahku, dan telat makan campur diaduk jadi satu, hingga hasilnya menjadi WOW. Setelah itu aku minum promag sesuai anjuran papa. Alhamdulillah hasilnya, mendingan, meski pagi ini masih lemes dan kepala masih sedikit sempoyongan, flu melanda, smoga tak menghalangi aktivitasku hari ini, aamiin.