Kamis, 30 Mei 2013

Unik nya Dauroh Marhalah 1 :')

Bismillah, muhasabah malam itu menguji mental mereka. Memberikan mereka pemahaman yang belum mereka dapat.
Aku datang kesana, bersama puri. Menyebrangi pulau dan melakukan perjalanan cukup lama, menggunakan motor 1 jam lebih. Melihat panitia yang mengendarai motor membonceng kami, sungguh keren skali. Akhwat tangguh baru seruku dalam hati. Sesekali mengajaknya mengobrol agar tak mengantuk. Karna waktu itu sudah malam.

***
Dalam muhasabah itu Setelah melewati rangkaian agenda yang telah dipersiapkan panitia, tiba-tiba ada peserta yang pingsan dan diangkat oleh panitia akhwat. Aku benar-benar kaget, apa yang terjadi, melihat panitia akhwat yang panik, aku mendekati mereka. Seorang peserta tergeletak lalu tiba-tiba menangis. Panitia makin panik, aku mendekatinya, diberi minum tidak mau, di tanya namanya siapa tidak jawab. Dia hanya menangis dan mau pulang.

Panitia pikir dia diganggu jin, mengingat tempat DM kami di kaki gunung.  Lalu aku memintanya untuk duduk, dan memeluknya. Awalnya dia tetap nangis,kubacakan ayat kursi dan beristigfar berkali-kali. Dia menangis makin keras. "Tenang ya adek, kan udah dewasa masa nangis gini, tuh liat kakak panitianya pada panik. Kenapa kakak panitianya jahat ya?" tanyaku, dia menggeleng. Alhamdulillah ada respon pikirku, lalu tiba-tiba pelukannya makin erat padaku. Sedikit bingung, dan aku mengulang-ngulang istigfar. Setelah lama tenggelam dalam tangisnya tiba-tiba dia bicara "Kami takut gelap kakk" jawab dia keras sambil tetap dengan iringan tangisnya.

"Subhanallah, takut gelap?". Dia memelukku makin erat seolah tak ingin dilepas, jilbabkupun telah banjir oleh air matanya.  Seorang kakek pemilik rumah terbangun. Dan tak lupa si nurul jadi sesi dokumentasi momen-momen yang jarang terjadi ini.

"Udah ya? acaranya masih panjang nih, adek disini aja gkpp kan? minum dulu ya" dia minum lalu mengangguk. Alhamdulillah ternyata dia hanya takut gelap bukan kerasukan jin. Hehehe


---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Disqus for harus memulai