Minggu, 04 Desember 2011

Mau beli atau mau pamer pak "??"

Hari kedua outbond, sorenya kami kembali ditugaskan menjual pena dengan harga setinggi-tingginya. Meski via FB telah terjual dengan nominal Rp. 100.000, tetap saja aku tak mau kehilangan moment untuk menjauhkan rasa malu bicara didepan orang baru. Setelah keliling, akhirnya aku dan seorang temanku melihat se-sosok makhluk (upz maksudnya orang). Seorang bapak-bapak yang berpenampilan rapi, dengan sepatu kinclong, memakai topi ala artis, baju kaos dengan kera di lehernya.
Penampilan ini, aku pikir dia tak kan sulit mengeluarkan minilmal 50.000 dari koceknya untuk pena ini. Aku dan temanku mulai mendekatinya dan duduk disampingnya. Dengan segala kemampuan marketing ku yang kata kak ima (Manager umum kursus bahasa Inggris SBS Batam ), telah menjadi marketer terbaik nasional. Setelah panjang lebar aku dan temanku menjelaskan maksud dan tujuan kami, kami mempersilahkan bapak itu untuk menanggapinya. Maka, ini dia tanggapannya :

"Untuk apa saya beli pena itu, saya udah ada pena nih. Lagian saya ini baru datang dari luar kota tiket pesawatnya 4juta, nanti kesana lagi berapa juta. Belum beli baju, sepatu, cari tempat tinggal. Udah berapa juta tuh... ntar kalau saya beli pena itu habis uang saya" dan kata-kata ketus tp dengan gaya pamer gitu.

Setelah itu aku dan temanku mohon ijin untuk melanjutkan penjualan pena, karena waktunya hanya diberii 1 jam, sedangkan sekarang sudah 30 menit, bapak itu ngomong. Senyum simpul masih bertengger di wajah kami, maksud hati paling tidak kami tidak meninggalkan bekas tidak baik meski hati ini rasanya geram. Karena seumur hidup, baru kali ini bertemu model orang seperti ini. Namun ternyata, tak juga dihentikannya seolah ingin menghabiskan waktu kami. Pada akhirnya dengan tegas namun sopan kami mohon ijin, & aku menyimpulkan "dont judge people from its cover" .

Akhirnya selesai juga penjualan pena kami, dan pada akhirnya kami menang, nominal penjualan kami pada hari itu cukup untuk dikatakan terbaik. Alhamdulillah, kami pulang dengan hati riang :)

*****
Satu minggu kemudian, kami mencari tempat kost baru. Bersama 9 orang temanku, kami menuju tempat kost yang telah disepakati sebelumnya. Tahukah siapa yang kutemui disana? Bapak sepatu kinclong yang ngomongnya hampir 1 jam, isinya pamer semua tapi tak jadi beli penanya. Subhanallah, kulihat mukanya memerah, tingkahnya jadi gak jelas, ngomongnya jadi gagap karena malu mungkin. Namun, tetap ku beri senyuman terikhlas. Hanya ingin menjelaskan dengan senyum itu, bahwa aku seorang pemuda yang berkarakter & tentu saja sedikit mengajarinya bagaimana memperlakukan orang lain dengan baik. Smoga saja setelah itu, bapak itu menjadi lebih baik lagi & mendapat pelajaran dari semuanya. Seperti aku yang mendapat pelajaran besar dari peristiwa ini. Bahwa karakter yang baik itu tidak bisa di standarkan dengan usia, ianya lahir dari dalam hati, terbentuk dengan manis, hingga membuat mereka yang memilikinya begitu mempesona. & tentu saja ada sebaliknya.

Kata pak Erie Sudewo dalam bukunya Character Building untuk Indonesia : Jadilah yang terbaik, tapi jika pun tidak ingatlah "You are not best, but really, ur limited edition"

Keep Fight! :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Disqus for harus memulai