Rabu, 16 Maret 2011

di Sepertiga Malam bersamaNya

Ini dia, waktu yang tepat untuk mengadukan segala hal padaNya. Hmm, beberapa hari belakangan aku melihat berbagai suasana hati orang yang lumayan tidak baik. Maklum sekarang lagi musim Tugas Akhir, jadi dibutuhkan energi & fokus pikiran yang besar untuk menyelesaikannya. Benarkah demikian? Entahlah, karena aku juga ada diantara yg mengerjakan Tugas Akhir itu, namun aku mempunyai pola & versi sendiri untuk menghadapinya, agar tak mudah DOWN ataupun kecewa. Kalau sukses hingga sidang bis jadi sebuah penelitian nih, hehe. 

Mungkin setiap orang beda, nah ini dia caraku menghadapinya:
  1. Keyakinan FULL padaNya tentang banyak hal :
    1. Dia tidak pernah membebankan masalah melebihi kemampuan kita
    2. Setiap masalah yg Dia berikan, pasti dibarengi dgn amunisinya jg
    3. Apapun yang terjadi itu adalah tahap TARBIYAH yg dilakukanNya agar kita menjadi lebih baik
    4. Ketika kita menjaga hubungan baik dgnNya, maka Diapun akan menjaga hubungan kita dgn semesta
    5. Selalu melapor padaNya, tentang apa saja yg telah kita lakukan, apa saja hambatannya, apa saja yg mampu kita selesaikan, mengaku ttg khilaf dan maksiat kita, memohon ampun padaNya, meminta yg terbaik untuk diri kita, berusaha dgn keras memperbaiki diri meski kadang berulang kali mengulangi kesalahan yg sama *pengalaman.com 
    6. Segala yg terjadi dibumi ini telah tersistem & ada hasilnya, hingga tugas kita bukan memikirkan hasilnya, namun lebih kepada prosesnya sesuai atau tidak dgn keinginanNya. (meski prosesnya pun telah ada jg :D)
  2. Perbaiki niat setiap saat. Niat yang harus ditanamkan pada hati kita adalah 'Apa yg dilakukan, apa yg diperbuat segalanya tanpa terkecuali, adalah sepenuhnya persembahan karya untukNya, demi mengharap ridho & cintaNya'. Niat adalah titik penting yg seringkali terombang ambing. Seringkali kita di samarkan niatnya. Apa & untuk siapa? Ingat, bahwa cinta kita pada makhluk di bumi ini hanyalah distribution off love untuk cinta yg sebenarnya. Mencintai saudara/i, keluarga, sahabat, guru, dosen, atau siapapun karnaNya, begitu juga ketika membenci. Melakukan ini, itu agar seperti ini atau seperti itu hanya untuk mengukir karya yg dipersembahkan untukNya. Perbaikan niat ini sangatlah penting, karena dari niat inilah benteng terkuat yg menjaga kita dari rasa KECEWA & PUTUS ASA.
  3. Yakinlah bahwa Dia, lebih mencintai kita lebih dari apapun meski kita lebih sering Membandel. Aku sering berfikir gini, untuk memperkuat cinta padaNya.
Ini dia dialogku dgn diri:
Tikha, hari ini apa aja kesalahan yg telah dilakukan? Padahal jelas-jelas ALLAH melihat tiap yg tikha kerjakan. Berapa kali cinta pada dunia, membuat cinta padNya berkurang? Ingat, cintaNya begitu besar hingga Dia melakukan berbagai cara agar cinta tikha balik lagi sepenuhnya untukNya. Ingat dia itu pencemburu. Lagian tikha juga sih, udah diciptain, dikasih nikmat, dijaga, dipantau, dilindungi, diingatkan, diberi cinta oleh semesta dariNya. Eh, bisa-bisanya berkawan dgn maksiat! Katanya cinta Dia, tapi laranganNya di langgar trus. Ingat semesta  berkomentar ketika manusia akan diciptakan? Malaikat, syaiton terkutuk, hingga bumi. Tapi dgn gagahNya dia ttp menciptakan manusia bahkan membela manusia. Hingga syaiton terkutuk ngambek & berjanji untuk menjadi musuh manusia di sepanjang jaman. 
Nah, udah tau musuh kadang masih juga diikutin. Jelas-jelas ada yg cinta terdahsyat yg harus di patuhi, malah ngikutin yg sesat. Apalah tikha nih? Hayo pilih mana? CintaNya yg membuat kita aman, tentram, bahagia dunia & akhirat atau '???'

Sekarang tunggu apalagi, teruslah berkarya di segala bidang kehidupan. Mau TA, mau usaha, mau peradaban, mau keluarga, mau cinta, mau peperangan, mau kebahagiaan, kesedihan, dan lain sebagainya persembahkan untukNya. Jangan lupa lapor trus ya, biar lebih cepat iqobnya. Jangan ampe iqobnya di akhirat. Huh Sereeemmm -_-'
Luph U ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Disqus for harus memulai