Kamis, 05 September 2013

Ingin Pulang

Bismillah..

Aku sedang mencari alasan mengapa berada disini, untuk siapa? mengapa? Saat kulihat mereka(teman2 yang sama-sama berjuang) yang memiliki "rumah". Ya, rumah. Definisi rumah yang kukatakan, disana terdapat orang-orang yang mereka kasihi, disana ada orang-orang dimana mereka bisa berbagi pendapat, tempat dimana mereka akan dimarahi ketika pulang terlalu malam, dirumah dimana mereka mempunyai aturan didalamnya. Ada ayah yang slalu memantau, ibu yang ngomel dan adik-adik yang bisa diajak ngobrol dan bermain.

Rasanya tak kutemui mereka yang benar-benar full tinggal disuatu kota tanpa siapapun. Apalagi seorang wanita, meskipun ada mungkin mereka punya alasan. Sedang aku? aku sedang mencari alasan itu. Jika tak ada, lalu untuk apa aku berada disini.
Di kota itu, yang kata mereka kota gersang dan kampungan, tak ada mall bahkan  tak ada tempat hiburan. Ya, kota kecil tempatku pernah dilahirkan.

Jika ini tentang karir, aku benar-benar tak berambisi mengejar karir setinggi mungkin hanya untuk hidup sendiri didunia yang ramai ini. Telah kuminta izin ke dua pahlawanku itu berkali-kali, bahwa aku ingin kembali, namun belum juga disetujui. Kata papa, kejarlah cita-cita, tak usah memikirkan kami yuk, kami disini baik-baik saja. Jadikan kota ini hanya untuk pulang, jika lelah, bukan saat kemampuan tikha masih mampu membawa tikha kemanapun. Arungilah semua tempat, gapailah semua yang tikha ingini. Hehe, tampaknya mereka lupa cita-cita awalku berada di Batam ini.
Ternyata papa paham "protes tak bersuaraku", lalu katanya "kita tunggu mama pensiun ya, nanti papa & mama tinggal disana". Belum lagi protesku selanjutnya terlontar, "ya kalau kelamaan nanti papa aja yang pindah duluan kesana, tunggu daniel atau sakti mulai bisa ditinggal. "

Ya, kesepakatan itu telah ada. Maka, disini aku sedang menunggu instruksi, mereka kesini atau aku yang pulang. Karna, ternyata sendiri itu sepi.


Jum'at, setelah mata membengkak, dan tetes2 keran mata air belum juga bisa dihentikan..

Allah...






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Disqus for harus memulai