Ya, dunia ini panggung sandiwara, baru beberapa hari ini aku menyadarinya. Tak perlu di dramatisir, tak perlu ditanggapi berlebihan apalagi sampe kayak lagu, sakit hati lalu bunuh diri, hihi.. Jangan yaa..
Jika terlalu mendramatisir, hilanglah nikmat dihidup ini. Jika harus kita pahami semua, habislah kita. Kali ini aku benar-benar bersyukur tidak diperkenankan oleh Allah untuk bisa mendengar isi hati tiap orang, dan aku lebih bersyukur lagi, bahwa berprasangka baik membuat kita mendapatkan poin pahala untuk jalan diakhirat kelak. Alhamdulillah.. Lalu, mau ini itu, dibelakang sana, wes biarkan saja, yang penting terus berprasangka baik padaNya. Bahkan dalam maksiat yang kita tidak mampu melawannya sekalipun, tetaplah berprasangka baik bahwa Allah akan berkenan menarik kita ke tempat yang lebih baik.. Bahkan dengan amal baik kita yang pas-pasan dan jauh dari standar ini, tetaplah berprasangka baik bahwa Allah akan mengarahkan kita hingga pantas masuk kedalam syurgaNya.
Pantas saja aku slalu dinasehati, "biasa aja kenapa? gampang betol dibikin sakit hati sama orang". Dulu rasanya kalau dapet kalimat begitu, sebelnya minta ampun. dalam hati: "Situ sih, hatinya kebal tersakiti". Tapi ternyata bener juga, biasa aja ya.
Sebenarnya simple aja, kecenderungan kita ingin dipandang baik dimata manusia, biasanya yang gampang membuat kita merasa sakit. Khawatir kata si ini, si itu, dan si-si yang lain, itulah yang membuat kita lelah menutup sana sini. Maka, kadang satu kali kejatuhan kita, satu kali keterhinaan kita terungkap, itu bisa menjadi sakit hati yang tak tertahan, mungkin... Padahal itu langkah awal kita menjadi lebih baik.
Percayalah kha, pandangan utuh orang-orang bahwa kita ini adalah manusia yang bisa salah juga, akan mempermudah proses perbaikan diri. Daripada orang nyangka kita ini layaknya malaikat yang tak pernah salah *eaaa
& yakinlah kha, menjadi orang yang tak populer itu justru menambah fokus kita untuk perbaikan.
& kamu, iaaa kamuu.. Meski "kaget ku" ttg tegasmu kadang bikin #jleb, meski aku tak pernah menduga akan sampai disini, karna tak ada tanda sama sekali, seperti mereka yang sukanya PHP dan mencederai hati kaum kami. ya, kamuuuuu.. meski tak pernah kumengerti karna tak ada kata selain aksi nyata, pembuktian-pembuktian saja, gerak cepat yang tak terkira itu.. Biarkan saja, ya biarkan saja semua kalimat-kalimat itu mempengaruhi orang yang tak tahu itu, biarlah. tak kan pernah aku klarifikasi. Karna jika mereka tahu, bahaya! hoho @-@
& akhirnya aku paham, dunia ini adalah panggung sandiwara, yang terlihat tak beraib hanya karna tak dibuka, yang terlihat ber-aib mungkin justru banyak yang terbaik yang tak tampak.. Ah duniaa.. oo dunia.. aku makin mengerti.. :') moga Allah, slalu jaga, aamiin..