Bismillah..
Rasanya tak lagi ada solusi, dari hati yang mulai akrab dengan maksiat ini, ooh Allah rasanya ada-ada saja alasan agar ada kalimat pembenaran dan melakukannya berulang. Astagfirulloh!
Jika sudah begini, aku mulai mengeluarkan jurus terakhir, doa.. Lalu mulai evaluasi dan menganalisa.. Meski sulit meninggalkannya, tapi inilah resiko dari api yang aku sendiri menyulutnya. Astagfirulloh! Maka, dengan hati yang dingin aku mulai menuliskannya dihatiku, apa solusinya? dan mulai dari mana?
Berikut hal yang aku temukan!
1. Yakinkan hati, buat paradigma, bahwa ini hal yang paling merugikan untuk diri sendiri dan sekitar.. Jangan menghinakan diri yang sudah hina dihadapaNya
2. Denger Nasyid yang semangat Shouhar/izzis dkk.. Agar tak mendengar yang mendayu dan membuat lalai..
3. Bekerja trus, musti kreatif agar tak bosan, karna kebosanan menyebabkan malas mengulang, lalu lalai dan berujung maksiat
4. Trus saja melakukan kebaikan, tak perlu minder karna maksiatmu karna ini ujian untukmu.. Biarkan haq dan bathil bertempur.. Jangan sampai haq kalah.Harus kuat..
5. Yakinlah ini ujian untukmu, jika kau lolos maka tak kan ada ujian serupa lagi kelak! Jika kau kalah, tetap harus menang!
6. Ingat selalu, apapun yang kau lakukan ini untuk Allah..
Bangkit TIKHA, *Yeaaahhh, blaarrr ! Allahu Akbar!
FOCUS, Upgrade, biar kreatif :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar