Minggu, 26 Juni 2011

Buah kesabaran yang manis :)

Bismillah
Beberapa hari ini sepertinya langit begitu mendung, eh sepertinya hanya langit-langit dikamarku saja :D
Baru kusadari hari ini setelah ku berjalan pulang menuju rumah, melihat langit yang Subhanallah uiindaahhnya, pepohonan yang sejuk & tersusun rapi di pinggiran kota Batam. Tumben hari ini, jalan yang aku lewati itu tak macet, seolah mempersilahkanku bersantai ria mengendarai 'motor perjuangan' ku itu.
Kusempatkan mampir ke 'warnet' dekat rumah lagi untuk menulis & searching-searching referensi TA yang begitu kucintai (serius.com). Lalu kuingat-ingat pula kejadian kemaren2, saat mata ini tertutup embun kepanikan sehingga tak mampu melihat indahnya jalan ceritaNya ini. Kemarin, di kamis sore mendadak awan hitam berada dikepalaku namun hujannya membasahi pipiku dengan 'banjir bandang'. Seolah hari tak lagi kumiliki, air mata ini menetes namun kupaksakan untuk slalu yakin bahwa ini cintaNya, kucoba untuk bersabar, bersabar & bersabar. Banyak kata motivasi yang mampu kuukir pada hari itu pertanda aku memang butuh dorongan semangat dalam diri ini. Aku yakin aku mampu, seribu nasehat yang pernah ku lontarkan kepada orang lain yang pernah merasakan 'rasa ini', kuingat kembali. Kuingat pula, bahwa Dia begitu membenci orang yang tidak melakukan apa yang dikatakannya. Beuh, kukumpulkan semua semangat dalam diri, meski kadang tetap terjadi 'banjir bandang'. Namun, kucoba untuk bersabar, yakin seyakin-yakinnya. Bahwa Dia sangat mencintaiku bahkan melebihi ibuku, tentunya juga ada mereka yang mencintaiku krnaNya, insyaALLAH :)

Satu hari, dua hari, satu jam, dua jam, perlahan perlawanan dalam hati ini untuk berputus asa mulai lemah. Seolah kekuatan itu muncul perlahan, kesabaran itu datang tanpa perjuangan seperti sebelumnya lagi. Kuawali tiap hariku dengan senyum, tak ingin rasanya memperlihatkan wajah sendu seperti kemarin, meski dirumah kadang 'litle2 sendu' lah :D.

Hari ini, kukumpulkan lagi puing2 semangatku yang memang tak pernah hancur namun hanya tertutup oleh mata air kepanikan. Ku coba kembali berikhtiar, namun tak kukatakan ikhtiar terakhir, karna aku akan slalu berikhtiar sampai Dia berkenan memunculkan keajaiban dari tempat yang Dia kehendaki :). & tahukah?? benarlah buah kesabaran itu maniiissss, keajaiban itu muncul :)

Tak cukup dengan 'Terima Kasih' & 'Syukur'

Subhanallah, aku rasa tak cukup rasa 'terima kasih' dan 'syukur' untuk hari-hariku yang diberi olehNya. Tiap detik yang membuat aku semakin merasakan banyak cinta di sekitar. Tak hanya dari mereka yang insyaALLAH senantiasa menyelipkan aku dalam doa mereka. Pun, demikian dengan teman-teman tingkatanku, dosenku yang jarang kuceritakan keberadaannya.
Peran serta mereka yang juga ikut panik & perbaikan  krn rusaknya si mungil ungu tak bisa dianggap sepeleh. Subhanallah, aku bersyukur dengan semua ini. Adalah dosen pembimbing, dosen lagi, dosen lagi, yang ikut2kan berusaha memberi saran bahkan secara langsung membantu perbaikannya meski tak berhasil. Adalah abang satu kelas, yang meminjamkan laptopnya sekaligus modemnya karna di ruang TA hanya aku yang tak punya laptop. Ada lagi teman yang rela mendonwloadkan file yang hampir 1 jam sangking besar ukurannya, namun tak ada protes (cuma di palakin aja beli barang dagangan kewirausahaannya :p) cuma tak ambil untung sama sekali. Nah, hari ini pun tetap merepotkan dia dengan meminta kembali visual foxpro yang masih ada di laptop dia karna semua data di simungil ungu telah berakhir (padahal orangnya mau weekend), dan ada lagi teman yang lagi kerja harus direpotkan dengan membantu pengerjaan TA ku agar lebih cepat selesainya. Whuaaaa terharuuuu :((
Tak perlu kuceritakan mereka yang berperan tiap detiknya memberi support dahsyat, yang disini ataupun yang di ujung seberang sana. Karna kalau menceritakan orang-orang di jalan ini, bisa puaanjaaanggg. Maka aura semangat itu hadir di dalam hatiku, menggelora bagaikan api yang membakar tiap onak dan duri.

singsingkan lengan baju, pancangkan asa
ukirlah hari esok pertiwi jaya
bergandengan tangan, tuk meraih ridho ALLAH :)

Maka, dengan ini aku nyatakan, bahwa aku adalah orang yang paling bersemangat, hari ini, esok & seterusnya. Lagi. dengan cinta-cinta mereka karnaNya.

*sembari menunggunya siap2 & mandi akhirnya mengunjungi warnet dulu :)

Kamis, 23 Juni 2011

Si Mungil Ungu, warnet, Mereka, & cintaNya :)

Banjir airmata kali ini tak dapat kutahan. Ah, benar-benar merasa menjadi makhluk paling lemah di jagat raya ini. Karna 'si mungil ungu'. Entah mengapa tiba-tiba rusak, sekedar memberi tanda dengan layar hitam & kata-kata yang tak kumenegerti artinya. Mungkin dia marah, karna aku terus memaksanya untuk bekerja keras beberapa hari ini. Sama dengan tubuhku yang mulai demo, dengan flu dan batuk tanda istirahatku sudah mulai tidak karuan. Kali ini entah siapa yang harus aku salahkan karna tragedi bendungan airmata yang 'banjir bandang' ini.

Bingung ingin cerita pada siapa?
Tadinya aku ingin menelpon papa & mama untuk bercerita & menangis sejadi-jadinya. Tapi setelah mendengar suaranya, aku tak tega jika harus becerita tentang sifat menyerahku padanya. Tak tega aku, jika pahlawanku itu merasakan kalut dan gelisah hanya karna ego & menyerahku.

Selasa, 21 Juni 2011

Semua karna cinta karnaNya :)

& bilaa
aku berdirii
tegakk sampai hari inii
bukaan, krn kuaat & hebatkuu
smwa, karna cintaa, smwaa krna cintaa
tak mampu dirikuu, dp brdiri tegaakk, trimakasiihh cintaa krnNya :) *makin cnta dgn jln ini disetiap bagiannya krnNya
Bagaimana Tidak??
Setiap bagiannya, membuat semangat ini berkobar! Setiap bagiannya memiliki cinta?? Tantangan boleh beda, kegiatanpun tak sama namun cinta itu akan slalu ada. Benar kata salim a fillah 'cukup 2 detik saja' . Pertemuan dengan saudara karnaNya. Namun, seolah telah lama berkenalan, senyum hangat & berjabat mesra. Suara mereka lebih merdu dari penyanyi se-populer apapun. Dekat mereka tidak ada rasa kaku, semua menyatu, inilah ukhuwah, ukhuwah cinta :)
Aku bukanlah orang yang mudah dekat, apalagi akrab. Paling tidak, butuh waktu agar aku bisa bicara jika berhadapan dengan orang baru. Atau aku hanya akan terdiam dan bermain dengan hp? atau membaca buku [ketahuan deh, ternyata kalo tikha lagi tak nyaman begono gelagatnya :D]. Iya, karna hati memang tak bisa berbohong. 
Kan jalan ini punya keluarga besar, di keluarga besarnya ada keluarga kecik-kecik. Nah, semua keluarga kecik-keciknya itu beuhhh banyak cintanyaaa :). Hati-hati dengan jalan ini, kalau udah masuk tak mau keluar lagi :D
Tujuan aku masuk dulu gk neko-neko: 'Ingin jadi pemuda yang bermanfaat, dpt teman yang sholeh biar masuk surga'. Eh, sampe sini dapet lebih, dapet cinta & bisa mencintai karnaNya. Maka, jangan aneh kalau kalian bertanya padaku tenang jalan ini, maka akan melihat api semangat yang berkobar dimataku [lebai]. Nah, maka jangan aneh juga jika kalian menghina jalan ini, akan melihat [tiiiiiiiittttttttttttt: sensor]. Jalan ini, jalan cinta. Mereka yang mengerti cinta takkan meninggalkan jalan ini. Cinta karnaNya.
Keajaiban itu akan muncul bagi mereka yang istiqomah! Maka, luruskan niat & rasakan keajaiban cinta, cinta krnNya :)


Minggu, 12 Juni 2011

My Heart is Hurt

I don't know, whats wrong about me. Sometimes i am crying, sometimes, i always smile. But now, i thing my heart is hurt. I hate this condition. Something is missing. I feel everybody not understand me. This is first feeling, but i dont want this feeling again.
Please leave my heart, i am sick, sick with is. This is wrong condition, but i cant missing it. Hwaaa, i wanna cry, but i want to do something, to be a the best person. Ooo, God give me reason to, leave it forever!

Just try my english language! 3 week again :-)

Jumat, 10 Juni 2011

KunKer


Anak Negeri, Anak Swasta atau Anak Bangsa??
Niatan tanpa Kerja = ‘?’
Kalo semuanya Konseptor siapa yang jadi eksekutor??
Benarkah ‘Saudara Seiman’
Mereka yang pendiam atau kita yang terlalu banyak bicara?
Benarkah yang di ‘koar2kan’ selama ini?
‘Apa yang telah kau lakukan’?
Apakah anak rantau cinta Batam?
[inspirasi judul yang akan ditulis, setelah bertemu dengan tokoh masyarakat pemilik Hang Tuah Bapak Imbalo ]

Ah, cukup membingungkan saya ketika harus menulis di blog humas tentang kunjungan kerja tadi. Bukan bingung sebenarnya tapi malu. Malu sama ALLAH. Sudah heroic kah saya? Sudah banyakkah kerja saya? Atau sebenarnya saya bahkan belum memulai start namun hanya sebatas niat. Betul kah?? Iyaappzz semuanya baru sebatas ‘nawaitu’.

Rabu, 08 Juni 2011

Anak perempuan itu

Habis mengerjakan TA membuatku ingin mengarang bebas
Judulnya Kepintaran & Paradigma itu bersaudara atau bedanya tipis aja [Loh??]
Mengapa aku katakan demikian??

Perhatikan studi kasus berikut ini [udah macem kuliah aja!]:

Seorang anak perempuan, yha dia anak perempuan yang terkenal cerdas dikotanya. Sampai-sampai orangtuanya pun jarang nge-cek nilai raportnya ditiap semester. Bosen kali yhaa nilainya gitu-gitu aja [hihi], justru di cek kalo nilainya turun [loh??]. Benarkah dia rajin belajar? Jawabannya 'TIDAK!!' dia paling tidak suka baca buku pelajaran, baca paling kalau waktunya mepet saja, hari ini mau

Sabtu, 04 Juni 2011

Hujan & menjabat tangan

Subhanallah, Batam hujan Allahumma soyyiban Nafi'an. Saat Hujan adalah saat yang paling mustajab untuk meminta kepadaNya. Mari meminta padaNya. Deras hujan itu tak terdengar olehku, namun auranya tetap terasa di kamar kecilku ini. Ya, karna telingaku telah kututup dengan headphones. Shafix-keimanan, menemani jemariku yang terus menari tanpa henti di keyboard notebook ungu mungilku. Nasyid yang cukup menggugah 'Terpatri & takkan terbeli' itulah iman. Seseorang yang telah merasakan manisnya iman, akan merasa kecanduan & menginginkannya lagi, lagi, & lagi.
Andaikan seribu siksaan, trus melambai-lambaikan derita yang mendalam, seujung rambutku aku takkan bimbang. Jalan ini yang aku tempuh. Ya, jalan ini yang akan terus kutempuh.
Eh, tiba-tiba pikiranku melayang ke perkataan seseorang. Ini sebuah protes saat ku sebut kata HIJAB. Ya, dia protes karna waktu pulang kampung aku ogah mengulurkan tanganku untuk dijabat lawan jenis. 'Kok gitu sih? Seolah dari kota jadi sombong gtu, buat berjabat tanganpun tak mau. Tau gk, dia belain jemput tikha padahal lagi sibuk, hanya karna pengen ketemu tikha'. Aku terdiam pikirku mulai merangkai kata mencari alasan & kata yang tepat agar mereka mengerti : Bukankah aku harus slalu membawa hijabku dimanapun aku berada. Mau jadi anak kampung, anak kota, di Palembang, Prabumulih ataupun Batam. Lalu tak mungkin kubiarkan hanya karna 'rasa terimakasih' atau karna 'baktiku' aku harus meninggalkan hijabku di Batam ketika pulang kampung. Ah, aku belum juga menemukan kata yang tepat. Sepanjang perjalanan aku hanya terdiam, air mata ini rasanya ingin terjatuh. Tapi ya sudahlah, adzan maghribpun berkumandang. 'Stop di SPBU ya, udah adzan nih'. Semua mata melihatku, kali ini aku tak perduli. 'Kan, tak ada yang menjamin sampai kita masih hidup sampai dirumah nanti' jawabku sambil tersenyum semanis mungkin, seolah tau mata mereka bertanya atas keinginanku. Akhirnya kami semua sholat di musholah. Alhamdulillah, waktu adzan isya aku takk perlu bicara lagi, karna mereka langsung mencari sendiri tempat sholat ketika mendengar adzan.

Kata anis matta tentang cinta :-)

" Perhatian:itulah rahasia agung dr cinta. Saat ia hilang,jiwa org yg dicintai trsiksa,mngkin ia tak mengatakn,tp ia merasakn"

"Menumbuhkan sang kekasih untuk menjadi lebih baik dan berkembang. Inilah cintanya cinta.."

"Kekuatan para pncinta sejati adlh bhw mreka pmerhati yg srius. Mrka memperhatikn org yg mreka cintai scara intens&mnyeluruh."

"Perhatian adalah pemberian jiwa: sebuah kondisi dimana kamu keluar dari dirimu menuju pada orang lain yang kamu cintai.."

"Intinya cinta adlh memberi, pmberian pertama seorg pencinta sejati adlh prhatian. Prhatian yg lahir dr lubuk hati pling dlm"

"Saat seseorg kehilangn cinta sejati, maka dilangit hatinya akn ada mndung pekat yg bs mnurunkan hujan air mata yg amat deras"

"Hadirnya cinta sjati akn sngt trasa bgitu ia prgi.Saat itu ada khilangn mnyayat hati.Ada ruang bsr khidupn yg tak brpenghuni"


".Para pncinta sejati tak suka berjanji. Tp begitu mereka memutuskn mencintai seseorang, mreka segra membuat rencana memberi"

 "Pencinta sejati mnjadikn dirinya sperti air&matahari.Ia mmbuat org lain tumbuh&brkembang dgn siraman air & sinar cahayanya"

 ".Menerima? Itu mungkin dan bisa jadi pasti! Tapi itu hanya efek. Seperti cermin kebajikan yg memantulkan kebajikan yang sama."

".Para pencinta sejati hanya mngenal satu pekerjaan besar dalam hidup mereka :memberi..Terus menerus memberi..begitulah cinta"

"Cinta itu indah.bkrja dlm ruang khidupn yg luas.Inti pkerjaannya adlh mmberi, pada org2 yg kt cintai utk tumbh jd lebih baik"

"Sesungguhnya kita menderita bkn krn kt mncintai.Tp krn kt mnggntungkn sumber kbahagiaan kt pd org lain yg tdk mncintai kita"

" Ketika kasih tak sampai, atau uluran cinta tertolak, sesungguhnya yang terjadi hanyalah kesempatan memberi yang lewat..Karena selama kita memiliki cinta.. kita akan selalu memiliki sesuatu yang kita berikan pada yang lain."

"Karena itulah cinta saling menggenapi dan mempertemukan dua kutub jiwa. Di alam jiwa, sayap cinta sesungguhnya tak pernah patah. Kasihnya pasti akan selalu sampai.. Krn bila ada cinta dihati yg satu, pasti ada cinta dihati yg lain.Sprti satu tngan yg takkn bs brtepuk tnpa tangan yg lain"

"Dalam rumah cinta kita mnemukn sistem perlindungan emosi yang ampuh. Krn hakikat cinta itu sesungguhnya hnya satu : memberi."

".Cinta jg mampu mengobati sgala luka.Smua luka emosi yg kita alami spanjang hidup hnya mngkin dirawat disana,dlm rumah cinta"

"Knyamanan Itulh rhasia jwa yg dicptakn cinta.Ia bisa mmbuat kt brtahn memikul bebn, mlampaui glmbng pristiwa&ttp mrasa dmai"

"Cinta juga memberikan energi.. Energi yang memicu mereka untuk bergerak dan bertumbuh dalam tempo yang cepat.."

"Cinta juga melahirkan kelembutan.. Seperti sapu lidi yang direkatkan oleh cinta untuk membersihkan kehidupan.."

All of about love :-)

Jumat, 03 Juni 2011

Keajaiban :-)

Entah, mengapa keinginan menulisku semakin menggila ditengah ritme TA ini. Hehe, bisa jadi berapa buku nih jika dituruti trus. Tapi inilah aku, yang berusaha mencari hikmah yang hilang. Karna hikmah itu milik muslim yang hilang & dia berhak mendapatkannya dimanapun. Tul tak??

Hmm, kali ini aku ingin menulis tentang kolaborasi TA & Dalam Dekapan Ukhuwah-nya Salim A fillah yang bagian Bekerja, maka keajaiban. TA membuatku melupakan sebuah hakikat, sebuah kalimat, sebuah tujuan besarku. Ah, pikiran yang membuatku seolah tak percaya akan kekuatanNya & kekuatan segala potensi yang diberiNya untukku. Astagfirulloh!!

Kubaca buku itu, 'Dalam Dekapan Ukhuwah', entah kenapa sekarang aku gila baca & gila nulis. Padahal dulunya tak se 'lebai' ini. [bahaya buat kantong nih :p].

Ku baca perjuangan Hajar istri nabi Ibrahim yang ditinggalkan ditengah gurun pasir bersama nabi ismail yang saat itu masih bayi. Tanpa makanan, tanpa tempat berteduh. Untuk mematuhi perintahNya? Ah, coba dengar kata hajar ketika dia tahu bahwa yang dilakukan suaminya itu adalah perintah ALLAH 'Jika ini perintah ALLAH, maka Dia tak kan menyia-nyiakan kami'. Jawaban tegas itu, mungkin jarang kita dapatkan lagi dari istri zaman sekarang. Ah, entahlah semoga aku termasuk dari yang jarang itu, aamiin. Lalu lihatlah ketika nabi Ibrahim hanya berlalu dengan panggilan istri & anak yang begitu dicintainya, hanya untuk Robb nya. Kemudian ketika, hajar berlari hingga tujuh kali diantara dua bukit. Namun tak ia temukan apapun, sebenarnya kata salim a fillah : dia tahu bahwa tak kan menemukan air disana, namun yang dia lakukan adalah memperlihatkan usahanya kepada Rabbnya.  dan tahukah kalian keajaiban itu tak muncul dari jalan dua bukit tadi, melainkan dari kaki ismail. Ya, dari kakinya. Dari tempat yang tak pernah di sangka-sangka, keajaiban itu dimunculkanNya ditempat yang ia kehendaki bukan yang di lewati oleh Hajar.
Lalu, bercermin dari cerita Hajar, benarkah dalam pengerjaan TA ini aku mengharapkan cintaNya? Benarkah niat ini telah lurus untuk cintaNya? Ah, aku sanksi kali ini dengan sikap & hatiku. Kurasa, gelisah & gundahku disebabkan oleh hatiku yang telah kotor, tujuanku yang tak lagi suci, tak lagi terpatri, tak lagi. Niat ini hampir saja kurusak, padahal aku tahu betul, ketika aku menuntut ilmu bukan karnaNya maka Dia akan marah. Lalu benarkah 3 tahun kuliahku, niatku hanya untuk ijazah? bukan untukNya. Maka, aku adalah golongan yang celaka & merugi, membuang-buang waktu hanya untuk selembar kertas. Ampuun ya Robb.
Duhai engkau yang Maha membolak balikan hati, janganlah Kau cabut hidayah ini, hanya karna lalaiku ya Robb. Sungguh hidayah ini mahal dibandingkan dengan kertas itu. Ya, kembali meluruskan niat, jika saat ini aku berusaha maka ini untukMu, jika saat ini aku ingin lulus, karnaMu. Karna ingin melanjutkan perjuangan selanjutnya. TA hanya jembatan, dan akan kuselesaikan untukMu, hanya untukMu, semoga! Karna hati ini tak slalu bersih, aku tak pernah mampu mengendalikannya, hanya Engkau ya Robb, genggam erat hati ini hanya untukMu.
Bismillah :-)

Kamis, 02 Juni 2011

Pesan Mereka

Lagi, lagi TA mengingatkanku pada banyak hal. Kali ini di masa kecilku. Ah, masa kecilku itu memang aku agak beda dengan mereka yang lain. Meski aku pun tak kehilangan masa kecilku, karena akupun suka berpetualang.

Aku & buyutku dari mama:
Mama bilang dulu waktu aku masih kecil kalo mama & papa kerja, buyutkulah yang setia menjagaku. Menggendongku & mengasuhku, dulu aku sering sakit-sakitan kata mama. Jadi, kalo ada orang cicit yang lain yang mengejeku buyutku akan memarahi mereka habis-habisan. Tapi entahlah akupun tak pernah merasakan kehadiran beliau meski kadang aku menangis ketika mendengar cerita mama. Tahukah, pesan buyutku sebelum dia menghembuskan nafas terakhirnya? "Yat, tes [nama mama & papaku] sekolahkan tikha tinggi tinggi ya". Itulah yang sering disebut-sebut papa saat cerita padaku, mungkin itu pula yang membuat papaku bisa melepaskanku kuliah sejauh ini. Smoga buyutku itu ditempatkan di tempat terbnaik disisiNya, aamiin.

Aku dan buytku dari papa :
Slalu kulihat dia dilantai dua rumah kayu itu, duduk didekat jendela & memperhatikan kendaraan yang lewat. Sering kuhampiri dia & akupun duduk bersamanya mendengarkan cerita dia, sebenarnya akupun tak paham apa yang dia ceritakan yang jelas saat itu aku merasa dia kesepian sendiri dilantai dua yang begitu gelap itu. Ingat betul aku saat dia meminta bantuanku untuk membeli 'es bungkus', tapi selalu saja dia memberi uangnya kurang karna dia pikir masih jaman dulu mungkin, semuanya pada murah. Akhirnya akupun nombok dengan uang jajanku. Sampai, pada akhirnya pulang sekolah kulihat dia tak ada lagi ditempat biasa. Ah, dia kemana pikirku. Aku pun tak hirau dan langsung pulang jalan kaki menuju rumahku. Sesampainya dirumah, mama langsung bilang : kha, buyut sakit? mama mau kesana dulu. Langsung aku bilang ikut ma, akupun mengikuti mamaku dari belakang. Kulihat rumah itu sudah banyak orang. & buyutku itu sedang dikelilingi orang. Ternyata dia sedang menghadapi sakaratul mautnya.  Kha, kasih tau nenek buyut sakit, bilang datang kesini. Segera aku mengayuh sepeda menuju rumah neneku [ibu dari papa, anaknya buyut]. Namun sesampainya dirumah nenek ternyata nenek udah dijemput pake motor. Akupun kembali kerumah buyut dengan mengayuh sepedaku. Sesampainya ditempat buyut, aku melihat betul hembusan nafas terakhirnya. "Ah, aku kehilangan satu teman ngobrol pikirku". Namun aku takkan lupa pesannya : "Cong [panggilan cucu dikampung kami], belajar yang bener ya, mama & papa kan capek cari uang". Waktu itu, aku tak  menangis mengingat pesan itu, namun sekarang hatiku terasa tercabik. Smoga buyutku itu mendapat tempat terbaik disisiNya.

Nenek dari MAMA
Nenekku ini juga teman akrabku, meski aku juga sering menganggapnya pilih kasih karna lebih sayang dengan cucu yang lain daripada aku. Namun, baru kusadari mengapa dia demikian. Bukannya dia tak sayang, namun karna aku memang lebih beruntung daripada sepupuku yang lain, sehingga itu menjadi hal yang wajar. Ah, dar Emak [aku memanggil neneku] aku banyak belajar, belajar baca doa sebelum tidur, kadang belajar ngaji, dan lain-lain. Kesan yang paling ku ingat dari EMAK adalah dia suka naik becak, jadi aku sering mengiringi dia dari belakang kalo dia sedang naik becak. Iya, dia memang lebih suka menginap dirumahku & rumah wak ujang. Terlebih kalo dia lagi ngambek, langsung ngadu deh sama mama. & sembunyi dikamarku, biar tak ketahuan sama bibik ku yang lain. Hehe, lucu kadang memang. Setiap dia nginep di rumah pasti tidur di ranjangku. Kami sering ckikikan sampai malam, dengan  memegang tasbihnya dia bercerita padaku. Pesan yang sama "Belajar yang rajin, kasihan mama & papa capek cari uang buat tikha". Tak hanya seperti itu ternyata, ketika dia sakit/ beberapa hari sebelum kepergiannya, dia mempunyai 2 pesan kata papaku : jaga cucunya yang slama ini tinggal bersama dia, & sekolahkan tikha tinggi2 karna dia akan jadi orang besar. Subhanallah, aku langsung menangis histeris. Aku sudah SMP saat itu sehingga terasa betul sakitnya kehilangan. 
Malam itu aku menginap ditempat nenek dari papa, karena malam itu tak ada yg menemani nenek dirumah. Tiba-tiba tengah malam kak willy [kakak sepupuku] datang. Ternyata dia menjemputku, katanya Emak sakit, jadi tikha disuruh pulang. Aku pun langsung mengambil sendal & pamit sama neneku, aku berjanji akan kesini lagi menemani nenek besok. Namun, ternyata kak willy bohong, emak gk sakit, tapi dia terbujur kaku di sana, ya dia telah pergi menghadap pemilikNya. Aku tak berkata apapun, kudengar suara mereka yang menangis. Aku terdiam, dengan air mata yang jatuh tak beraturan. Aku kehilangan lagi. Ya, kehilangan sahabat cerita dikamarku, kehilangan dia yang suka mengajarkanku berdoa. Ya, aku kehilangan dia. Semoga bahagia disania mak.

Sekarang tinggal satu nenek, dia pun tak kalah mencintaiku. Ingat betul, dia cerita disekitar rumahnya membanggakan cucunya. Begitu keras suaranya kalo aku datang menghampiri. Tak segan dia memarahi papaku, saat aku dibiarkan pulang tanpa dijemput [padahal itu inisiatifku sendiri]. "Kalau kurang uang bilang, jual aja tanah tak usah sayang . Aku kasih itu untuk sekolah cucuku bukan untuk disimpan" kata nenekku ngomelin papa. Aku hanya terdiam & mencoba menjelaskan ke nenekku. Ah, sekarang neneku sedang terbaring sakit. Ya ALLAH aku ingin bertemu dengannya. Bertemu dengan neneku, berilah kesembuhan padanya. Kumohon cintaMu ya Robb, kuatkanlah dia, aamiin. Aku punya janji sama nenek, beliin dia jaket tebal yang lembut seperti punyaku. Ya Robb, engkau tahu kebimbangan hati ini. dia nenekku satu-satunya, lindungi dia ya Robb :((

Mereka yang hadir & begitu perduli denganku, tak mungkin aku mengecewakan  mereka. Apalgi melihat kekecewaan di wajah dua pahlawanku itu. Astagfirulloh, aku tak sanggup ya Robb, berilah ptunjukMu, aamiin.

Ketika Senyum tak lagi milik sendiri

Hwaaaaa, Hwaaaaa, Hwaaaaaa. I wanna cry, TA benar-benar membuatku tak seperti biasanya. Kemana Tikha yang slalu optimis, kemana tikha yang selalu berkata positif. Mengapa kini ia menghilang, tikha yang ceria. kemana dia, i miss her, really!! Aku rasa tak hanya aku yang merindukan si tikha, tapi mereka juga.
is tikha hopeless??
Iyaa, aku lah si tikha itu, aku yang dulu itu loh yang kurindukan. Ketika aku tak s melankolis ini, ketika aku mampu menghadapi segala tantangan, meski terkadang aku jatuh & luka berkali-kali aku tak kan menangis, yha meskipun menangis paling hanya satu jam saja. Tapi sekarang sepertinya air mata menjadi sahabat setiaku saat ini. Ya, karena dulu aku tak pernah takut untuk jatuh sendiri, aku tak pernah takut jika hanya aku yang sakit. Tapi kini terlalu banyak nama yang akan ikut jatuh jika aku jatuh. Terlalu banyak yang kecewa. Arggghhhhhh. Membawa nama banyak orang lebih berat daripada membawa diri sendiri. Ya Robb, lihatlah aku disudut ruang kecil ini, menangis & menangis. Aku lah Tikha yang cengeng, ya Introvert ala aktivis. Ah, aku tak pantas mendapat gelar itu sepertinya.

Lha?? Lagi ngomong apa sih ka? gk sesuai dengan judulnya!!

Oke lets start, mengapa aku berkata memberi judul tulisan ini 'Ketika senyum tak lagi milik sendiri??'
gini loh, beberapa hari belakangan, aku mulai tersadar bahwa senyumku tak lagi milikku sendiri. Yha, karena senyumku begitu penting daripada diriku sendiri [Loh??]. Mengapa aku katakan demikian [sebelumnya jangan pada salah persepsi yak!!]. Dulu itu, kalo aku mau senyum, mau manyun, mau diem, mau bawel, tak ada yang perduli. Yg ada malah risih, ckckkc :D. Nah skrang??

 
Perhatikan beberapa kejadian berikut ini:
***
"Senyumlah dek, jelek tau manyun gitu males kali liatnya!" Kata kak fita setiap melihat bibirku dah monyong macem anak kecik ngambek :p

***
Waktu itu lagi ada seminar di kanpora [atau sejenisnya lah aku lupa]. Waktu itu aku lagi bad mood, jadi cuma diem aja & tak ngomong. Senyum pun ala kadarnya aja.
Kak yama : Tikha kenapa dari tadi kok diem aja
Aku : gkp2 kak, lagi males aja ngomong [senyum ala kadarnya]
Kak yama : Ceritalah dek,
Aku : Gkp2
Kak yama : tikha kenapa sih dek
Aku : Dibilang gkp2!! [dengan intonasi agak tinggi]
Kak yama : terdiam

Astagfirulloh ucapku dalam hati, barusan aku membentaknya padahal sungguh tak ada niatanku begitu, aku hampir menangis gara-gara tingkah kurang ajarku itu. Namun, untuk meminta maaf aku belum siap [takut ketahuan nangis *JAIM]. Sepulangnya dari seminar, aku berniat mengirim sms ucapan maaf ke kak yama, tapi ternyata dia duluan yang smsku : Assalamualaikum, adek knp? klo kk ada salah kk minta maaf ya. Air mataku tumpah, deg aku tertegun & bertanya, benarkah ketika aku marah, aku bad mood begitu membuat saudariku menderita. Kak yama, salah satu kkqu yang baik, dia memang mempunyai perhatian lebih padaku, mungkin karna aku sedikit manja padanya. Dia tahu betul kalau moodku lagi jelek, dia yang pertama memberi hadiah jilbab untukku waktu aku berhijrah. Ah, dia akhwat yg baik, ohya kak yama punya temen namanya kk yanti. Mereka dua kakak yang baik menurutku.
Hmm, kembali ke masalah sms tadi, aku langsung menjawab sms nya : Wa'alaikumsalam wr wb, adek yang salah kak, padahal kk nanya bener2 malah adek jawab kasar. Afwan ya kak, adek salah. Jawabku. & sms pun berlanjut.
***
Adek knp? kok wajahnya gitu?? Semangatlah! Adek pasti bisa. Kata ummi pekananku itu, bagiku dialah orang pertama yang menghadirkan hatiku pada saat bertemu dengannya padahal kami belum saling mengenal. Kalo lagi sedih, meski melihatnya selintas saja, cukup untuk sifat kekanakanku muncul, uuntuk sekedar cipika cipiki & bilang 'Mbak capeeekkk :(('. & diapun mengerti, seringkali sms motivasi itu muncul. atau pekanan kami akan berisi motivasi2 yang membuat semangat kami kembali full.

***
Arti Sahabat
Dalam dekapan ukhuwah, kita merasakan kehangatan sahabat.
Ia tahu kelemahan kita, tp menunjukan kekuatan kita.
Ia merasakan ketakutan kita, tp membangkitkan keyakinan kita;
Ia melihat kekhawatiran kita, tp membebaskan jiwa kita.
Ia mengenal ketidakmampuan kita, tp memberi kita kesempatan.
Akan tetapi sahabt adalah juga manusia biasa, krn ketidakmampuannya, sbg seorang hamba, tdk tau apa yg dibalik tabir kegaiban. yg dilihatnya kadang-kadang hal yang lahiriyah saja, sdgkan hal-hal yg tersembunyi, hny ALLAH lah yg tau. Btapa banyak cobaan yang ternyata karuniaNya. Betapa banyak bncana yg kemudian menjelma mnjadi nikmat. Pada dasarnya, kebaikan itu dibungkus oleh hal-hal yang tidak disukai. Tp, sahabat adl orang yang selalu membimbing & memberi petunjuk kpd kita agar senantiasa menuju ridho & surga ALLAH



Entah berapa kali sms ini muncul ketika aku lupa cara untuk tersenyum
***
Mungkin itu hanya sebagian kecil saja dari cerita itu , masih begitu banyak lagi cerita yang terjadi ketika senyum ini menghilang. Amarah, pertengkaran, bersedih. yg jelas hanya karna tak senyum beberapa kali aku  membuat orang menangis. Haduh-haduh! Memang betul lah, makin kusadari, kini senyumku tak lagi milik sendiri. Ia nya lebih penting daripada diriku, ckckckk. Okelah keep smilee :-)

Inilah jalan Cinta :-)


Sulit bagiku memilih kata untuk didokumentasikan dalam bentuk tulisan. Karena memang hari-hariku adalah sebuah petualangan untuk mencari jati diri seorang pejuang sholihah. Ya, paling tidak pejuang untuk diriku sendiri. Mungkin suatu hal yang begituu membuat histeris jika diselah liburan ini aku menghabiskannya dengan mendokumentasikan betapa beratnya TA ini. Huaaaaa, aku bisa berteriak & menangis tak berujung. Heh, memang aku harus jujur & berdamai dengan hati agar jawabannyapun jujur, sehingga solusinya pun menjadi terbaik. Tapi inilah aku dengan segala kekurangan, kata krispatih: 'Tak mampu menjadi yang kau mau, aku mencobaa, & aku tak mampu' [loh? apa nih maksudnya?].

Inilah aku, aku yang terkadang susah untuk dimengerti. 'karea wanita ingin dimengerti'. Tapi, hal paling jelas, aku adalah pembelajar, yang akan terus belajar menjadi yang terbaik. Terkenal tanpa masalah, padahal hampir tak mau lagi berhadapan dgn masalah. Tapi hidup memang harus bermasalah, kalo tidak bagaimana mau belajar, tul tak?


Cerita di sekolah itu, awal mula transfer ilmu :-)

Hari itu, hari pertama aku menjumpai para pemudi sholihah itu. Untuk awal perkenalan kami. Sebenarnya aku tak mempersiapkan apapun hari itu, ya karna memang agendanya dadakan. Tiba-tiba saja dapat amanah untuk membuat sekolah itu tertarik pada pandangan pertama kedatangan kami. Sehingga dakwah disana bisa dilanjutkan, jika gurunya tak tertarik ada kemungkinan batal. Katanya sih gitu, akupun merasa sedikit terbebani. Sembari berfikir 'hal sepenting ini kok tak ada persiapan sih'. Tapi ya sudahlah, bermodalkan 'Allah pastikan bersamamu bila kau selalu bersamanya','Allah pastikan menolongmu, bila kau menolong agamanya'. Diawali dengan bismillah, kami memberanikan diri untuk melangkah. Inilah kami yang senantiasa belajar & mencoba memberikan apa yang telah kami pelajari dengan segenap jiwa & cinta, insyaALLAH

Diskusi pun dimulai,,, kuminta saudari kembarku untuk memulai diskusi awal atau bisa disebut perkenalan awal kami. Alhamdulillah awal yang baik, setelah itu tibalah giliranku untuk memberikan 'kata mereka sih materi', padahal kami sedang meminta cinta & kepercayaan mereka untuk perjuangan selanjutnya [maklum lagi musim2nya NII]. Lah, kusambung percakapan dari saudariku itu, tentang tujuan hidup mereka. Kuminta satu per satu dari mereka mengungkapkan masing-masing tujuan mereka yang paling ingin dicapai. Ah, mulai semua cita-cita itu hanya perlu sedikit arahan agar mereka mengerti hakikat penciptaan mereka. Ada yang ingin membahagiakan orang tua, ada yang ingin jadi dokter, ada yang ingin jadi guru dan lain sebagainya.

Akupun menimpali tiap cita-cita mereka dengan sedikit meluruskannya, untuk siapa & untuk apa. Sebenarnya satu pemahaman saja yang ingin kami masukan dalam diskusi itu, lakukan semuanya karna ALLAH & untuk ALLAH. Panjang lebar kami jelaskan, mereka pun paham & mulai membongkar ulang tujuan mereka & meletakkan ALLAH adalah satu-satuan tujuan hidupnya. InsyaALLAH. eh, taukah disela-sela diskusi kami, ada beberapa yang bercerita dengan mata berkaca? Iya, ada yang hampir menangis ketika kami menceritakan & memberi sedikit motivasi pada mereka. Waaahh, akupun terharu & tak sengaja pun meneteskan air mata. Acara itupun selesai. Alhamdulillah gurunya memberikan tanggapan yang baik & setuju acara mingguan itu kami yang mengisi dengan membagi dua kelompok akhwat. Meski, kata mereka hanya boleh berada di di lingkungan sekolah & mengatasnamakan gurunya, aku rasa itu bukan masalah yang penting dakwah ini tersampaikan. InsyaALLAH.
Kata guru itu sebelum kami menutup diskusi : Mungkin banyak yang bisa memberi ceramah, mungkindari guru agamanya & lainnya, tapi untuk yang memberi motivasi yang menyentuh hati seperti ini tidak sembarang orang. Aku hanya tersenyum namun hatiku sedikit bicara : Ingin rasanya kujawab, inilah cinta, cinta yang kami dapat di tarbiyah. Karna kami pun diajarkan seperti ini. Motivasi dari hati, motivasi dengan cinta, cinta yang tulus. Hingga kadang air mata itu jatuh tak beraturan. Ya, karena tiap muslim itu bersaudara, tiap muslim itu saling mencinta, tiap muslim itu merasa sakit yang sama. Itulah fitrah manusia, kita tak perlu berusaha membuat mereka menangis, karna cinta terkadang bisa memantik air mata untuk tumpah.
Subhanallah, inilah jalan cinta para pejuang, masih ada beribu episode yang kami hadapi disini, tantangan itu tak kan berhenti menghampiri, tiap jiwa yang ingin terus belajar & istiqomah. insyaALLAH :-)

Disqus for harus memulai